, Nurlela (2002) PENETAPAN KOMODITAS TERNAK RUMINANSIA UNGGULAN DAN STRATEGI PENGEMBANGANNYA DI KABUPATEN GARUT. Masters thesis, Institut Pertanian Bogor.
![]()
|
PDF
r21-01-nurlela-cover.pdf Download (361kB) |
|
![]()
|
PDF
r21-03-nurlela-ringkasan_eksekutif.pdf Download (373kB) |
|
![]()
|
PDF
r21-04-nurlela-daftar_isi.pdf Download (393kB) |
|
![]()
|
PDF
r21-05-nurlela-pendahuluan.pdf Download (480kB) |
Abstract
Diberlakukannya UU No. 22 tahun 1999 dan UU No. 25 tahun 1999 pada tahun 2001, menuntut pemerintah daerah (kabupatenlkota) untuk lebih mandiri tanpa tergantung pada bantuan atau pembagian dana dari pusat serta harus lebih mampu menggali, memanfaatkan, dan mengelola potensi sumberdaya di daerahnya. Kondisi ini terasa berat bagi Kabupaten Garut yang perekonomiannya relatif masih tertinggal dibandingkan dengan daerah lain yang ada di Jawa Barat, tercermin dari kecilnya kontribusi PDRB atas dasar harga berlaku yaitu hanya 3,04% dari nilai PDRB Jawa Barat, sementara pertumbuhan ekonominya pada tahun 2000 hanya sebesar 3,89%, padahal Jawa Barat sudah mencapai 4,9%. Salah satu kebijaksanaan pembangunan ekonomi yang dilakukan pemerintah daerah Kabupaten Garut dalam memperbaiki perekonomiannya adalah melalui pengembangan agribisnis peternakan terutama ternak ruminansia. Temak ini dinilai cocok untuk dikembangkan karena ada kesesuaian lingkungan baik secara fisik, agroklimat maupun melimpahnya pakan limbah pertanian Pengembangan subsektor peternakan merupakan pilihan strategis mengingat ternak merupakan komoditas penghasil daging dan susu yang merupakan sumber protein serta peluang pasarnya untuk Jawa Barat masih cukup besar. Besarnya peluang pasar terlihat dari konsumsi daging Jawa Barat yang menempati peringkat kedua untuk konsumsi daging nasional yaitu sebesar 13,07%, sedangkan konsumsi susu sebesar 21,77%. Kontribusi Kabupaten Garut terhadap produksi daging Jawa Barat sebesar 3,62%, sedangkan produksi susu mencapai 24,21%, peringkat kedua setelah Kabupaten Bandung yang menguasai 48,46% produksi susu Jawa Barat. Untuk tahun 2000, kontribusi produksi daging dan susu Propinsi Jawa Barat terhadap Nasional sebesar 16,94% untuk produksi daging, dan 34,83% untuk produksi susu. Hasil produksi daging dan susu Jawa Barat ditambah produksi dari propinsi lain belum dapat memenuhi kebutuhan konsumsi nasional, maka pemerintah masih mengimpor daging sebesar 4,76% dari kebutuhan nasional dan susu diimpor sebesar 68,40%. Dalam rangka mengisi peluang yang ada maka dalam pengembangan komoditas peternakan di Kabupaten Garut diperlukan suatu strategi yang tepat dan mampu mengantisipasi permasalahan yang ada, karena itu sebelum strategi pengembangan ditentukan terlebih dahulu perlu dianalisis komoditas ternak ruminansia yang bagaimana yang berpotensi untuk diunggulkan kemudian baru ditentukan strategi prioritas pengembangannya. Berangkat dari kondisi tersebut maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut: (I) pilihan komoditas ternak ruminansia apa yang dimiliki Kabupaten Garut, (2) apa komoditas ternak ruminansia unggulan di Kabupaten Garut, (3) faktor-faktor internal dan eksternal apa yang mempengaruhi penentuan pilihan strategi pengembangan komoditas ternak ruminansia unggulan di Kabupaten Garut, (4) prioritas strategi apa yang sebaiknya diterapkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Garut dalam mengembangkan komoditas ternak unggulan. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) menentukan pilihan komoditas dan menetapkan komoditas ternak ruminansia unggulan di Kabupaten Garut, (2) mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi strategi pengembangan komoditas ternak ruminansia unggulan di Kabupaten Garut, (3) menganalisis dan menyusun pilihan strategi pengembangan yang dapat diterapkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Garut dalam mengembangkan komoditas ternak ruminansia unggulan, (4) menentukan prioritas strategi pengembangan komoditas ternak ruminansia unggulan di Kabupaten Garut. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif, yaitu pengumpulan data yang dilakukan untuk menjawab pennasalahan yang ada dan dilakukan dalam bentuk studi kasus, dengan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, sedangkan sumber data berasal dari internal dan eksternal dinas. Teknik pengumpuIan data dilakukan dengan cara observasi, wawancma, kuesioner dan studi pustaka. Tahapan yang dilakukan dalam analisis data adalah: (1) analisis Metode Perbandingan Eksponensial (MPE), digunakan untuk mendapatkan prioritas komoditas, (2) analisis Internal Factor Evaluation dan External Factor Evaluation (IFE-EFE) Matrix, digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh, (3) analisis Strengths-Weaknesses-Opportunities- Threats (SWOT), digunakan untuk merumuskan pilihan strategi, dan (4) analisis Quantitative Strategies Planning Matrix (QSPM), untuk menentukan prioritas strategi. Berdasarkan analisis MPE didapat lima prioritas komoditas, yaitu sapi perah, sapi potong, domba garut, kambing dan kerbau. Pemilihan sapi perah sebagai prioritas pertama karena kenyataannya selain faktor pemasaran, ternak ini memiliki kecocokan untuk dibudidayakan di Kabupaten Garut. Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal, dapat diketahui faktorfaktor strategis yang merupakan kekuatan dan kelemahan. Faktor-faktor kekuatan meliputi: (1) komitmen pimpinan yang tinggi, (2) pelaksanaan pembinaan, (3) potensi meningkatkan PDRB, (4) daya dukung lingkungan, (5) ketersediaan pakan hijauan, (6) adanya kebijakan pemerintah daerah. Untuk faktor-faktor kelemahan meliputi: (1) kualitas SDM belum memadai, (2) ketersediaan bibit ternak, (3) terbatasnya sarana dan prasarana, (4) koordinasi belum mantap, (5) terbatasnya anggaran dinas, dan (6) skala kepemilikan ternak. Dari hasil analisis lingkungan eksternal, diketahui faktor strategis yang dapat menjadi peluang dan ancaman. Faktor-faktor peluang meliputi: (1) kredit lunak kepada KUD, (2) harga susu cenderung meningkat, (3) potensi pasar, (4) perkembangan teknologi dan informasi, (5) pertumbuhan ekonomi, (6) kerjasama dengan pihak lain. Untuk faktor-faktor ancaman meliputi: (1) persaingan produk dari luar, (2) kondisi politik dan keamanan, (3) turunnya populasi ternak betina, (4) alih fungsi lahan, (5) ketersediaan pakan konsentrat, dan (6) wabah penyakit. Dari hasil analisis matriks IFE diperoleh total skor tertimbang sebesar 2.6397 yang berarti, strategi Dinas Pertanian Kabupaten Garut yang dilaksanakan selama ini secara internal sudah mampu di atas rata-rata dalam memanfaatkan kekuatan yang ada dan mengatasi kelemahan yang dimiliki dalam rangka pengembangan ternak sapi perah. Dari hasil analisis matriks EFE diperoleh total skor tertimbang sebesar 2.7638 yang berarti, strategi Dinas Pertanian Kabupaten Garut yang dilaksanakan selama ini sudah mampu di atas rata-rata dalam merespon faktor-faktor eksternal, tetapi masih ada ketidak seimbangan dalam merespon. Respon terhadap peluang umumnya tiga ke atas, sedangkan untuk ancaman tiga ke bawah. Berdasarkan analisis Matriks SWOT, didapat tujuh pilihan strategi yang dapat dikembangkan dalam temak sapi perah. Dengan menggunakan analisis QSPM ke tujuh pilihan strategi dapat ditentukan prioritas strateginya, yaitu: (1) pengembangan usaha ternak sapi perah melalui KUNAK, (2) peningkatan akses dan sistem informasi pasar, (3) peningkatan kinerja kelembagaan, (4) mengembangkan bantuan ternak dan ~ermodalan usaha temak dengan sistem bergulir, (5) meningkatkan penerapan teknologi, (6) mengintensifkan pembinaan dan penyuluhan, dan (7) mengintensifkan pemanfaatan lahan pakan potensial. Dalam rangka pengembangan usaha temak sapi perah melalui Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK), disarankan hal-hal sebagai berikut: (a) untuk memperkuat aspek legalitas, maka pengembangan Kawasan Usaha Petemakan paling tidak h a s ditetapkan oleh Peraturan Daerah, (b) mengingat cakupan kawasan meliputi lima kecamatan, maka dalam pengaturannya perlu koordinasi yang mantap dan terpadu dengan pihak-pihak terkait supaya batas kewenangan tugas tidak dilanggar, selain itu diperlukan peran aktif dari lembaga yang tidak terikat administrasi seperti GKSI, (c) dalam rangka menggalang modal, Dinas Pertanian perlu memperkuat koordinasi dengan instansilpihak terkait guna memperlancar promosi ke masyarakat luas terutama masyarakat dunia usaha, (d) pengembangan KUNAK tetap mempertahankan kondisi lahan sebagai daerah hijau dan resapan air, karenanya penataan disesuaikan dengan strata peruntukan lahan, dan (e) sebelum program berjalan perlu dilakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat setempat, terutama menyangkut manfaat pengembangan kawasan usaha peternakan. Dalam rangka peningkatan akses dan sistem informasi pasar, Dinas Pertanian Kabupaten Garut dapat bekerja sama dengan instansi lain, dengan tetap menempatkan diri sebagai koordinator sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Dalam rangka melaksanakan strategi peningkatan kinerja kelembagaan, perlu segera dilakukan penguatan kelembagaan terutama dalam masalah SDM dan koordinasi. Peningkatan kualitas SDM aparat dapat dilakukan melalui pemberian pelatihan guna meningkatkan pengetahuan dan membentuk budaya kerja, sekaligus memupuk kemandirian aparat sehingga tetap menunjukkan kinerja yang bagus walau ada keterbatasan pada sarana prasarana dan anggaran dinas. Lemahnya koordinasi dapat diatasi dengan dialog dan penyamaan persepsi untuk menghilangkan ego sektoral. Kinerja petemak dapat ditingkatkan melalui pemberian pelatihan guna memperkaya wawasan dan memperkuat motivasi usaha, sehingga diharapkan petemak dapat menerapkan teknologi maupun etika bisnis yang diterima. Kinerja koperasi dapat ditingkatkan melalui perbaikan manajemen dan kelengkapan sarana prasarana yang ada.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ternak Ruminansia Sapi Perah, Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Penentuan Komoditas Unggulan, Manajemen Strategi, Paired Comparison, Metode Perbandingan Eksponensial (MPE), Analisis Internal-Eksternal, Analisis SWOT, Analisis QSPM, KUNAK. |
Subjects: | Manajemen Strategi |
Depositing User: | Staff-1 Perpustakaan |
Date Deposited: | 11 Jan 2012 09:12 |
Last Modified: | 11 Jan 2012 09:12 |
URI: | http://repository.sb.ipb.ac.id/id/eprint/1179 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |