Kajian Komponen Teknologi Produk Pisang pada PT. Horti Nusantara Mojokerto, Jawa Timur

Rahardjo, Bambang (1997) Kajian Komponen Teknologi Produk Pisang pada PT. Horti Nusantara Mojokerto, Jawa Timur. Masters thesis, Institut Pertanian Bogor.

Preview	PDF R10-_01-_Bambang_Rahardjo_-_Cover.pdf Download (353kB)
Preview	PDF R10-_02-_Bambang_Rahardjo_-_RE.pdf Download (334kB)
Preview	PDF R10-_03-_Bambang_Rahardjo_-_Daisi.pdf Download (283kB)
Preview	PDF R10-_04-_Bambang_Rahardjo_-_Bab1.pdf Download (465kB)
Preview	PDF R10-_05-_Bambang_Rahardjo_-_Bab2DST.pdf Download (3MB)

Abstract

Pembangunan sub sektor pertanian, khususnya yang bertumpu pada produk hortikultura mempunyai arti yang cukup strategis dalam pembangunan nasional, terutama untuk menghadapi era perdagangan bebas yang akan diterapkan untuk kawasan ASEAN pada tahun 2003. Langkah-langkah untuk mengantisipasi diberlakukannya pasar global tersebut dilakukan melalui program dan kebijakan dalam rangka peningkatan mutu dan diversifikasi produk, sehingga mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif. Salah satu komoditi potensial yang termasuk produk hortikultura tersebut adalah pisang. Data dari Direktorat Jendral Tanaman Pangan dan Hortikultura (1996) menunjukan penurunan luas lahan tanaman pisang, walaupun produksinya justru meningkat karena terdapat upaya budi daya pisang dengan skala usaha menengah keatas dengan produktifitas yang tinggi. Hal yang mendasari peningkatan tersebut adalah pasar yang menjanjikan, baik di dalam dan di luar negeri. PT. Horti Nusantara memanfaatkan fasilitas yang diberikan Pemerintah bagi perusahaan-perusahaan swasta guna merangsang investasi di bidang pertanian, khususnya tanaman pangan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pertanian Tanaman Pangan No. SK: I.HK.050.85.5, dengan Pola Perusahaan Inti Rakyat pangan, yaitu kemudahan dalam memperoleh lahan tidak produktif dalam bentuk Hak Guna Usaha sebagai kebun inti, sekaligus sebagai kebun percontohan dan penyangga perusahaan inti. Dalam menjalankan kegiatannya, perusahaan melakukan 4 (empat) sub sistem agribisnis sehingga kendala koordinasi diharapkan dapat diantisipasi. Komoditi bisnis utama adalah pisang cavendish dan aneka tanaman yang terdiri dari kentang, salak, anggur, nanas, bunga, tanaman hias, jeruk, mangga, jambu, sirsak, durian, manggis dan srikaya yang untuk pembahasan berikutnya disebut sebagai aneka tanaman, serta industri hilir berupa pasta pisang. Direncanakan adanya perluasan usaha pada pasta buah-buahan lain. Pisang baru dipasarkan ke pasar lokal, sedangkan pasta pisang ke pasar luar negeri. Permasalahan yang dihadapi PT. Horti Nusantara dengan memanfaatkan teknologi baru adalah sampai sejauh mana hubungan yang terdapat diantara perangkat technoware, humanware,infoware serta orgaware. Selain itu factor-faktor apa saja yang mempengaruhi kemampuannya, baik di tingkat hulu yang berhubungan dengan upaya mempertahankan mutu bahan baku untuk pisang segar maupun pasta pisang ditingkat hilir. Tujuan geladikarya ini adalah mengkaji implementasi teknologi produk pisang serta menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi upaya peningkatan kualitas dan kuantitas produk. Tujuan lain adalah memberikan saran yang bermanfaat bagi perusahaan. Penelitian dalam geladikarya ini menggunakan metoda studi kasus dengan analisis deskriptif. Informasi dan data yang diperoleh diolah dan dianalisa dengan menggunakan analisis industri, status komponen teknologi, analisis SWOT dan integrasi strategi teknologi dengan strategi bisnis. Berdasarkan hasil analisis yang dilaksanakan, PT. Horti Nusantara mempunyai kekuatan dan peluang yang besar untuk mengembangkan dan memasarkan hasil produksinya, baik berupa pisang segar dan hasil aneka tanamannya, maupun pasta pisang dan pasta buah-buahan lain sebagai bahan baku industri makanan lainnya. Disamping itu perusahaan berhasil melakukan konversi lahan yang tidak produktif menjadi lahan yang lebih produktif. Pola kemitraan dan jaminan pembelian kembali produk pasta pisang menjadi daya dukung operasional perusahaan dalam hal realisasi strategi integrasi, baik backward integration terutama jika dihubungkan dengan kurangnya lahan untuk bahan baku pisang dan kapasitas terpasang yang dimiliki, maupun foreward integration untuk memperluas pasar. Kegiatan kultur jaringan pisang merupakan kebanggaan dari PT. Horti Nusantara mengingat telah memiliki sertifikasi dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Tanaman Pangan dan Horlikultura, sehingga merupakan SOA (State of the Art) dari bibit pisang. Kajian perangkat technoware memberikan skala 5 untuk pisang segar dan skala 6 untuk pasta pisang, sehingga termasuk kategori teknologi tinggi, meskipun belum maksimal pemanfaatannya. Perangkat humanware mempunyai skala penilaian 5 dengan posisi menengah atas, mengingat perusahaan ini relatif baru sehingga masih banyak yang harus ditingkatkan kemampuan dan pengetahuannya di bidang agribisnis dan agroindustri. Kajian perangkat infoware memperoleh skala penilaian pada level 6 yaitu fase diantara menggunakan dan menghayati fakta, sedangkan perangkat orgaware belum dapat dikaji, mengingat data-data yang dibutuhkan tidak dapat disajikan oleh perusahaan. Kemampuan teknologi yang diterapkan PT. Horti Nusantara berada pada kemampuan operatif, sehingga kepentingan relatif dari setiap komponen teknologinya secara berurutan adalah THIO ( Technoware, Humanware, Infoware dan Orgaware). Integrasi Strategi Teknologi dan Strategi Bisnis yang ideal adalah pada tahap II yaitu pemanfaatan teknologi standar yang ada di pasar dengan strategi unggul mutu. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam kajian komponen dan kemampuan teknologi tersebut adalah upaya antisipasi ketergantungan teknologi luar dengan perubahan-perubahan pasar yang ada, terutama pertumbuhan dan perkembangan diversifkasi produk. Kelangsungan pengadaan bahan baku pisang dengan pola kemitraan PIR (Perusahaan Inti Rakyat) ternyata kurang berhasil meningkatkan produktifitasnya, sehingga perlu dipertimbangkan memperluas jaringan kemitraan seperti yang dilakukan oleh PT. Horti Nusantara dengan petani pisang di Jombang dan Malang.

Actions (login required)

View Item