Minarno, Krisno (2001) Optimasi Produksi Karet PT Perkebunan Nusantara VII (Persero). Masters thesis, IPB.
![]()
|
PDF
R19-01b-krisno_minarno-Lembar_Pengesahan.pdf - Published Version Download (373kB) |
|
![]()
|
PDF
R19-01-krisno_minarno-Cover.pdf - Published Version Download (222kB) |
|
![]()
|
PDF
R19-02-krisno_minarno-Abstract.pdf - Published Version Download (209kB) |
|
![]()
|
PDF
R19-03-krisno_minarno-Ringkasan_Eksekutif.pdf - Published Version Download (523kB) |
|
![]()
|
PDF
R19-04-krisno_minarno-Daftar_Isi.pdf - Published Version Download (708kB) |
|
![]()
|
PDF
R19-05-krisno_minarno-Pendahuluan.pdf - Published Version Download (519kB) |
Abstract
KRISNO MINARNO, 2001. Optimasi Produksi Karet PT Perkebunan Nusantara VII (Persero). Dibawah bimbingan M. SYAMSUL MA'ARIF dan ARlF IMAM SUROSO. Krisis moneter yang melanda lndonesia yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 menyebabkan hancurnya industri yang tidak berbasis pada bahan baku lokal. Untuk itu pemerintah telah menggalakkan bidang agroindustri untuk mengatasi kondisi ekonomi yang terpuruk. Salah satu bidang yang menjadi andalan adalah sektor perkebunan dengan beberapa komoditi unggulan seperti karet, kelapa sawit, dan kakao. Karet me~pakan salah satu komoditi yang mendapat perhatian karena produk karet lndonesia telah dikenal secara luas termasuk di luar negeri. Total ekspor karet lndonesia bila dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand ternyata unggul untuk block rubber (SIR), namun untuk karet konvensional (sheet) Thailand lebih unggul. PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang perkebunan mengusahakan beberapa komoditi yaitu karet, kelapa sawit, tebu, dan teh. Salah satu komoditi unggulannya yaitu karet dengan berbagai jenis produknya memberikan sumbangan yang cukup besar bagi perusahaan dengan memberikan kontribusi perolehan keuntungan ke dua terbesar setelah sawit. Sebagai komoditas andalan, produk karet dikenal berkualitas tinggi untuk bahan baku industri antara lain Standard Indonesian Rubber (SIR) atau yang dikenal sebagai blockrubberdan RibbedSmokedSheet (RSS). Sampai saat ini perusahaan telah mampu menjadikan dirinya ke dalam bentuk usaha yang terintegrasi yaitu menghasilkan bahan baku sendiri dan mengolahnya sehingga menghasilkan berbagai jenis produk karet sesuai keinginan pasar. Permasalahan yang dihadapi perusahaan sampai saat ini adalah belum diketahuinya komposisi volume produksi yang optimal dari berbagai jenis produk karet tersebut dalam upaya pencapaian keuntungan, terkait dengan perrnintaan pasar yang sulit diduga serta adanya kendala sasaran teknis dan finansial beserta keterbatasan sumberdaya yang dimiliki perusahaan yang harus dicapai secara bersama-sama. Untuk memberikan alternatif solusi yang optimal bagi permasalahan yang dihadapi perusahaan dibuat pendekatan secara matematis dengan goal programming. lmplernentasi solusi yang dihasilkan dari model goal programming dikaitkan dengan Arah Pola Pengembangan Strategi dan Sasaran Perusahaan yang telah direncanakan oleh PTPN VII agar lebih realistis untuk kegiatan opersional di lapangan pada bidang produksi karet. Memperhatikan ha1 tersebut di atas tujuan penelitian ini adalah (1) Memperoleh kombinasi volume produksi yang optimal bagi perusahaan berdasarkan kendala sasaran yang ingin dicapai dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki, (2) Menganalisa tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan apabila satu atau lebih target kendala saran yang ingin dicapai mengalami perubahan, (3) Memberikan altematif rekomendasi perencanaan perusahaan terkait dengan strategi jangka panjang yang telah,direncanakan oleh perusahaan. Ruana linakuv Denelitian ini hanva dibatasi samoai tahao kendapatkan kompo&i vilume broduksi yang optimal serta saran reiomendasi yang harus dilaksanakan oleh perusahaan. Tahapan implementasi dan evaluasi merupakan kewenangan penuh pihak manajemen pemsahaan. � Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif derlgan pendekatan studi kasus yang dimaksudkan untuk rnendapatkan gambaran yang realistis dan jelas dari perusahaan. Jenis dan surnber data yang digunakan berupa (1) Data primer yang diperleh dari wawancara dan observasi di lapangan, (2) Data sekunder yang diperoleh dari laporan perusahaan serta pustaka yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Beberapa tahapan yang dikerjakan untuk analisis data adalah : (1) Analisis . .- peramalan permintaan pasar berdasarkan data historis pemasaran setiap jenis produk karet dari tahun 1999 -2001dan diolah dengan software QSB versi -3, (2) Analisis optimasi produksi yang didasarkan pada formulasi goalprogramming dengan menggunakan data rencana produksi bahan baku, sumber daya produksi, dan rencana anggaran biaya sesuai Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) bulan Oktober, November, dan Desember 2001. Selanjutnya data diolah dengan menggunakan sohare Quantitative Methode for Windows version 2.0 (3) Perumusan rekomendasi operasional dikaitkan dengan strategi jangka panjang yang telah direncanakan oleh perusahaan. Berdasarkan hasil analisis permintaan pasar, diketahui bahwa data perrnintaan SIR HG jenis SIR 3L mengikuti pola Single Exponential Smoothing sedangkan untuk SIR 3CV adalah Simple Moving Avarage dan untuk SIR 3WF adalah Winter's Model dengan masing-masing nilai peramalan untuk tiga bulan yaitu Oktober, November, dan Desember 2001 adalah (1) SIR 3L :6.582.906 Kg, (2) SIR 3CV : 756.966 Kg, dan (3) SIR 3WF : 357.265 Kg. Untuk permintaan pasar RSS digunakan pendekatan prognosa penjualan yang telah ditetapkan oleh Bagian Pemasaran PTPN Vll dengan nilai (1) RSS I:1.610.691 Kg. (2) RSS II : 113.614 Kg. (3) RSS Ill : 3.734 Kg, (4) Cutting A : 49.962 Kg. Sedangkan untuk permintaan pasar SIR LG juga menggunakan pendekatan prognosa penjualan yang telah ditetapkan oleh bagian pemasaran dengan nilai (1) SIR 10 : 250.674 Kg, (2) SIR 20 : 1.527.155 Kg. Analisa dilanjutkan dengan membuat model matematika untuk formulasi goal programming yang dilakukan untuk setiap pabrik sesuai jenis produk yang dihasilkan. Sebagai variabel keputusan adalah jenis produk dengan enam kendala sasaran yaitu : meminimumkan kekurangan pasokan bahan baku, meminimumkan biaya produksi, memaksimumkan penerimaan dari penjualan, meminimumkan idle capacity, meminimumkan jam operasi pabrik menganggur, dan meminimumkan kekurangan permintaan pasar. Berdasar hasil pengolahan data maka solusi dari permodelan untuk SIR HG adalah, (1) SIR 3L :2.685.378 Kg, (2) SIR 3CV : 710.124 Kg, dan (3) SIR 3WF : 168.451 Kg. Kombinasi volume produksi untuk RSS adalah, (I) RSS I : 1.684.287 Kg, (2) RSS II : 113.613 Kg, (3) RSS Ill :377.229 Kg, dan (4) Cutting A: 49.962 Kg. Sedangkan untuk SIR LG menghasilkan kombinasi volume produksi sebagai berikut, (1) SIR 10 : 1.876.597 Kg, dan (2) SIR 20 : 1.256.349 Kg. Tingkat keuntungan yang diperoleh adalah sebesar Rp 41.812.048.490,- Tahapan selanjutnya adalah melakukan analisis sensitivitas. Pertimbangan yang digunakan adalah (1) Pada saat penelitian terbit Surat Keputusan Direksi No. 7.6/Kpts/229/2001, tanggal 21 Agustus 2001 yang apabila SK tersebut diberlakukan akan menyebabkan kenaikan biaya produksi sebesar lo%, (2) Pengaturan pasokan bahan baku untuk SIR LG karena hasil analisis model awal rnenunjukkan bahwa terdapat pabrik yang tidak efisien kelebihan pasokan bahan baku sementara pabrik lain yang efisien mengalami kekurangan pasokan. Adapun kombinasi volume produksi yang optimal pada skenario ini adalah : (1) SIR 3L :2.366.273 Kg, (2) SIR 3CV :710.167 Kg, (3) SIR 3WF :395.834 Kg, (4) RSS 1 : 1.591.235 Kg, (5) RSS 11 :206.662 Kg, (6) RSS 111 :302.861 Kg, (7) RSS IV : 74.370 Kg, dan (8) Cutting A :49.962 Kg, (9) SIR 10 : 2.807.999 Kg, dan � (10) SIR 20 : 352.042 Kg. Pada permodelan ini tingkat keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 40.613.796.203,- atau turun Rp 1.198.252.287,- bila dibandingkan model awal. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kombinasi volume produksi yang optimal bagi PTPN VII adalah (1) Mengolah SIR HG sebanyak 3.563.953 Kg dengan rincian SIR 3L :2.685.378 Kg, SIR 3CV: 710.124 Kg, dan SIR 3WF : 168.451 Kg dengan prioritas utama menambah pasokan bahan baku sebanyak 929.953 Kg lateks. Kapasitas olah dan jam olah yang berlebih agar dimanfaatkan untuk kegiatan kerja sama operasi (KSO) dengan mitra usaha. (2) Mempmduksi RSS sebanyak 2.225.091 Kg dengan rincian RSS I:1.684.287 Kg, RSS II : 113.613 Kg, RSS 111 :377.229 Kg, dan Cutting A : 49.962 Kg. (3) Mengolah SIR LG sebanyak 3.132.946 Kg dengan rincian SIR 10 sebanyak 1.876.597 Kg dan SIR 20 sebanyak 1.256.349 Kg. Kapasitas olah dan jam olah yang berlebih agar dimanfaatkan untuk kegiatan kerja sama operasi (KSO) dengan mitra usaha. Kelebihan bahan baku 672.054Kg tetap diolah dan disimpan sebagai stock produksi. �
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci : Standard Indonesian Rubber, Ribbed Smoked Sheet, PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), Manajemen Produksi, Optimasi Produksi, Goal Programming. Metode Kuantitatif |
Subjects: | Manajemen Produksi dan Operasi |
Divisions: | Sekolah Bisnis > Perpustakaan |
Depositing User: | Staff-2 Perpustakaan |
Date Deposited: | 22 Jun 2012 00:54 |
Last Modified: | 22 Jun 2012 00:54 |
URI: | http://repository.sb.ipb.ac.id/id/eprint/1339 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |