Kuswandari, Yulia Rima (2000) ANALISIS KALAYAKAN KARET ALAM INDONESIA DI BURSA BERJANGKA JAKARTA. Masters thesis, IPB.
![]()
|
PDF
R16-01b-Yulia_Rima_Kuswandari_PETA-Lembar_Pengesahan.pdf - Published Version Download (440kB) |
|
![]()
|
PDF
R16-01-Yulia_Rima_Kuswandari_PETA-Cover.pdf - Published Version Download (259kB) |
|
![]()
|
PDF
R16-03-Yulia_Rima_Kuswandari_PETA-Ringkasan_Eksekutif.pdf - Published Version Download (529kB) |
|
![]()
|
PDF
R16-04-Yulia_Rima_Kuswandari_PETA-Daftar_Isi.pdf - Published Version Download (442kB) |
|
![]()
|
PDF
R16-05-Yulia_Rima_Kuswandari_PETA-Pendahuluan.pdf - Published Version Download (625kB) |
Abstract
Yulia Rima Kuswandari, 2000, Kajian Analisis Kelayakan Karet Alam Indonesia di Bursa Berjangka Jakarta. Di bawah Bimbingan Ujang Sumarwan dan Harianto Sebagaimana diketahui, salah satu kontribusi terbesar pada krisis ekonomi dan resesi di lndonesia adalah besarnya hutang swasta kepada pihak luar negeri. Keadaan ini diperparah oleh ketidakmampuan perusahaan dalam mengelola resiko terhadap fluktuasi nilai komoditi dan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing serta perubahan terhadap suku bunga perbankan. Untuk menghadapi ketidakpastian itu, instrumen derivatif sebenarnya dapat dijadikan salah satu alternatif penyelesaian masalah serta menjaga kestabilan perekonomian. Disinilah konsep bursa berjangka komodity' (Commodity Futures Tradina) dilihat sebagai salah satu dari sekian banyak aransemen institusi untuk organisasi instrumen derivatif yang diharapkan dapat memberikan fasilitas lindung nilai (hedging). Sudah sejak lama lndonesia dikenal sebagai penghasil karet dan hingga kini lndonesia memiliki harnpir 690 industri karet ianjutan dengan total produksi sebesar 2,l juta ton per tahunnya yang menjadikan lndonesia sebagai penghasil karet alam terbesar kedua dunia setelah Thailand. Memperhatikan hai-ha1 tersebut di atas, dimana Bursa Berjangka Jakarta masih merupakan ha1 yang baru bagi masyarakat lndonesia dan karet merupakan komoditi yang berpotensi besar di pasar dalam negeri maupun luar negeri, maka penulis memilih analisis kelayakan karet alam lndonesia di Bursa Berjangka Jakarta sebagai topik penelitiannya mengingat karet belum termasuk komoditi yang diperdagangkan di Bursa Berjangka Jakarta. Berdasarkan identifikasi masalah yang ada dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas yaitu pengetahuan masyarakat akan keberadaan Bursa Berjangka Jakarta, mekanisme pembentukan harga karet alam baik di pasar fisik maupun di pasar berjangka, posisi karet alam lndonesia dimata konsumen dan perdagangan dunia, faktor-faktor apakah yang mempengaruhi terhadap pembentukan harga komoditi karet alarn Indonesia dan manfaat yang didapat dari pelaku yang terlibat di dalam Bursa Berjangka Jakarta. Dalam menentukan kelayakan, metode pengolahan yang digunakan adalah : (1)Analisis persepsi responden terhadap kebutuhan sarana pengelolaan resiko (2) Analisis keuntungan dan biaya yang dipergunakan untuk mengukur besarnya manfaat penggunaan kontrak berjangka bagi para pelaku (3) Analisis kelayakan komoditi karet di Bursa Berjangka Jakarta. Sebagian besar dari pelaku industii karet alam lndonesia telah mengenal manajemen resiko dan mendengar tentang bursa berjangka setta setuju bila bursa berjangka didirikan di lndonesia. Namun hanya sebagian kecil dari para pelaku yang pernah hedging di bursa luar negeri. Kurang sosiaiisasi membuat membuat para pelaku tidak mengetahui manfaatnya sehingga terjadi ketidakpercayaan terhadap pengelola bursa berjangka dan ketakutan responden akan resiko yang besar, biaya yang besar, mekanisme yang sulit dan adanya faktor perjudian. Mekanisme pembentukan harga karet alam dipengaruhi oleh dua pasar yaitu pasar fisik (spot) dan pasar berjangka (futures). Dimana para pelaku mengambii posisi yang berlawanan dengan pasar fisik untuk meminimalkan resiko mereka dan pada saat mendekati bulan penyerahan harga cenderung bertemu di satu titik. Dalam penetapan harga, penawaran harus seimbang dengan permintaannya agar terjadi kesepakatan antara pembeii dan penjual yang pada akhirnya mempengaruhi produksi dan konsumsi. Dalam pembentukan harga di bursa, harga ditentukan para anggota bursa yang bertransaksi dan merupakan harga kesepakatan bersama. Harga tertinggi dan terendah merupakan harga panutan dari suatu jenis dan mutu komoditi tertentu dan bila pada SUatU hari perdagangan tidak terjadi transaksi atau tidak ada harga, maka harga yang ditetapkan adalah harga dari hari sebelumnya atau harga kesepakatan yang bersumber dari anggot bursa yang dapat dianggap sebagai panutan harga. Harqa yang terjadi (price discovery) merupakan informasi yang menjadi dasar atau pegangan bagi pihak-pihak- yang berkepentingan untuk melakukan kegiatan berikutnya. lndonesia penghasil karet terbesar kedua dunia dengan menguasai hampir 25.3% dari total produksi dunia dengan stok karet alam indonesia terbesar ketiga dunia dengan stok sebesar 3.33% dari total stok dunia. Dilihat dari luas lahan dan tenaga kerja peluangnya untuk mengembangkan perkebunan karet masih sangat besar. Namun dalam industri karet alam indonesia terjadi struktur pasar yang bersifat oligopolis sehingga dimungkinkan ada beberapa perusahaan yang memiliki posisi dominan. lndustri pengolahan lanjutan yang belum berkembang berdampak pada permintaan untuk mutu standar internasional dari daiam negeri sangat kecii. Jenis mutu yang produksinya terbesar dihasilkan oleh industri karet alam indonesia adalah crumb rubber atau berupa karet bongkah (SIR), sayangnya voltilitas harga dipasar fisik untuk jenis mutu SIR khususnya SIR 20 pada bulan perdagangan Desember 1999-2000 kurang dari 2% atau tidak sesuai dari syarat kelayakan vo1atilitas. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan harga karet alam lndonesia adalah faktor produksi dimana faktor produksi dipengaruhi oleh masalah lahan, iklim, keamanan atau ketenangan berusaha, kebijakan pemerintah, modal, teknologi budidaya dan informasi selera konsumen. Setelah itu, faktor distribusi memegang peranan penting seperti panjangnya rantai pemasaran serta tidak adanya sarana informasi harga yang transparan. Faktor pemasaran merupakan ujung tombak dari keberhasilan industri karet alam indonesia, dengan kurangnya misi pemasaran karet alam lndonesia ke luar negeri serta fasiiitas pelabuhan yang kurang profesional dan biaya pengangkutan yang mahal serta tidak digunakan mata uang Rupiah sebagai sarana pembayaran dalam bertransaksi maka mempengaruhi harga dari karet alam Indonesia. Dan kesemua kelemahan yang dimiliki lndonesia, dimiliki oleh negara-negara konsumen. Selain itu adanya pengaruh produk subtitusi berupa karet sintesis yang selalu berkembang mengikuti selera konsumen berdampak pada perkembangan industri karet alam lndonesia. Manfaat yang diterima para pelaku dari keberadaan bursa berjangka di lndonesia adalah adanya sarana pemberi lnformasi harga secara transparan sebagai panutan harga bagi para pelaku industri karet alam lndonesia. Terdapatnya alternatif pemasaran dan pemenuhan bahan baku dengan transaksi yang cepat dan stabil karena menggunakan kurs Rupiah dan mutu sesuai standar internasional serta adanya alternatif investasi yang nantinya membantu dalam mengembangkan industri karet alam lndonesia. Melihat hal-ha1 tersebut di atas serta hasii identifikasi antara kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman maka dapat disimpulkan karet alam lndonesia layak diperjualbelikan di Bursa Berjangka Jakarta berdasarkan pasokan karet alam lndonesia cukup besar dan banyaknya para pelaku atau spekulan. Namun ada sedikit syarat untuk blsa memenuhi kekurangan yang ada seperti para pelaku yang memiliki posisi dominan memiiiki keinginan untuk mengembangkan industri karet alam dengan mendukung transparansi harga sehingga harga dapat lebih berfluktuasi dan tidak ditentukan oleh satu dua pelaku saja serta mengembangkan industri pengolahan dengan perbaikan mutu karet rakyat agar tidak mereka saja yang menikmati keuntungan dengan teknologi yang mereka punyai untuk memberi nilai tambah. Untuk itu semua, dukungan pemerintah yang lebih menitik beratkan pada petani sangat diperlukan. Sebagai saran maka untuk pengelola bursa agar mensosialisasikan mekanisme perdagangannya dan manfaat dari keberadaan bursa berjangka bagi para pelaku industri karet alam lndonesia melalui berbagai seminar baik untuk kalangan industri karet alam lndonesia maupun kalangan institusi pendidikan serta mengadakan presentasi di depan para pengamat ekonomi maupun agar dapat diulas di berbagai media, ha1 tersebut merupakan salah satu alternatif pemasaran untuk mensosialisasikan mekanisme Bursa Berjangka Jakarta. Dan secepatnya untuk menyelenggarakan bursa sehingga memberi kepercayaan bagi mereka akan profesionalisme para pengelola dalam menjalankan sistem perdagangan berjangka sehingga bisa dirasakan manfaatnya. Untuk industrinya, diharapkan memperbaiki pemasaran serta mutu produknya sesuai keinginan konsumen. Mulai beralih orientasi dari yang memproduksi karet alam mentah ke pengolahan lanjutan yang sesuai keinginan konsumen. Efisiensi di tingkat produksi serta pelatihan atau penyuluhan petani mengenai pengetahuan terhadap budidaya karet alam lndonesia. Bagi pemerintah, keadilan dalam keberpihakan terhadap para pelaku industri karet alam lndonesia. Sementara di sektor produksi, penyediaan bibit dengan mutu baik serta kemudahan dalam mendapatkan modal bagi para pelaku bisnis di industri karet alam lndonesia perlu mendapat perhatian. Dan jaminan konsistensi pemerintah terhadap kestabilan poiitik, ekonomi, sosial dan budaya untuk menjaga ketenangan berusaha.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Karet Alam Indonesia: PT. Bursa Berjangka Jakarta; Manajemen Pemasaran Internasional; Anailisis Kelayakan; analisis komoditi,analisis persepsi responden terhadap kebutuhan sarana pengelolaan resiko, analisis keuntungan dan biaya yang dipergunakan untuk mengukur besarnya manfaat penggunaan kontrak berjangka bagi para pelaku, analisis kelayakan komoditi karet dibursa berjangka Jakarta; study kasus |
Subjects: | Manajemen Strategi |
Divisions: | Sekolah Bisnis > Perpustakaan |
Depositing User: | Staff-2 Perpustakaan |
Date Deposited: | 17 Mar 2012 15:08 |
Last Modified: | 17 Mar 2012 15:08 |
URI: | http://repository.sb.ipb.ac.id/id/eprint/1344 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |