., Suci Wulandari (1997) Analisis Potensi Wilayah bagi Pembukaan Kantor Bank. Masters thesis, Institut Pertanian Bogor.
![]()
|
PDF
R10-_01-_Suci_Wulandari-_Cover.pdf Download (320kB) |
|
![]()
|
PDF
R10-_02-_Suci_Wulandari-_RE.pdf Download (360kB) |
|
![]()
|
PDF
R10-_03-_Suci_Wulandari-_DaIsi.pdf Download (312kB) |
|
![]()
|
PDF
R10-_04-_Suci_Wulandari-_Bab1.pdf Download (337kB) |
|
![]()
|
PDF
R10-_05-_Suci_Wulandari-_Bab2DST.pdf Download (2MB) |
Abstract
Perbankan Indonesia pada saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Jumlah bank yang terdiri dari bank pemerintah, bank swasta, serta bank asing dan campuran telah meningkat dari 124 bank pada tahun 1988 menjadi 239 bank pada tahun 1996. Selain itu, pada tahun 1992 telah berdiri bank syariah yang beroperasi berdasarkan syariah Islam. Pada periode yang sama jumlah kantor bank juga meningkat tajam dari 1876 menjadi 6946 kantor. Jumlah aset, kredit yang disalurkan, dan dana masyarakat yang dihimpun pada tahun 1988 sebesar Rp 68 trilyun, Rp 48 trilyun, dan Rp 37 trilyun, dan pada tahun 1996 meningkat menjadi Rp 452 trilyun, Rp 301 trilyun, dan Rp 265 trilyun. Sejalan dengan perkembangan tersebut, jenis produk dan jasa yang ditawarkan juga semakin beragam. Perkembangan tersebut mengakibatkan terjadinya persaingan yang ketat pada industri perbankan. Salah satu ukuran keberhasilan bank adalah kemampuannya dalam menghimpun dana pihak ketiga untuk menciptakan laba melalui kegiatan operasi dan pelayanan yang diberikan. Bank saling bersaing dalam memenuhi kebutuhan nasabah dan menyediakan berbagai fasilitas yang dapat memudahkan terjadinya transaksi. Pelayanan yang profesional, produk yang kreatif, dan teknologi yang maju adalah harapan yang ingin dipenuhi oleh nasabah bila berhubungan dengan bank. Dalam rangka memenuhi kebutuhan dan harapan nasabah, lembaga perbankan membutuhkan sebuah media yang dapat menjadi penghubung antara bank dengan nasabah. Salah satu media penghubung antara nasabah dan pihak bank adalah kantor bank. Melalui kantor bank maka pelayanan yang profesional, produk yang kreatif, dan teknologi yang maju, dapat disampaikan secara efektif. Melalui pembukaan kantor bank diharapkan terhimpun dana pihak ketiga secara optimal. Keberhasilan pembukaan kantor bank sangat ditentukan oleh ketepatan dalam menentukan lokasi yang dilakukan setelah didahului oleh penetapan wilayah. Sebagai langkah awal, pemilihan wilayah memegang peranan penting dalam keberhasilan rencana perluasan bank. Khusus bagi bank syariah, walaupun lingkungan yang dihadapi sama, namun sistem operasinya berbeda sehingga terdapat kekhususan dalam menjalankan aktivitasnya. Keadaan seperti ini menimbulkan tuntutan yang berbeda bagi bank syariah dalam menjaga keberadaannya pada industri perbankan. Bagi tujuan pembukaan kantor bank, maka diperlukan kajian mengenai aspek sosial yang lebih diperluas berkaitan dengan karakteristik nasabah dari sisi keagamaan. Permasalahan utama yang dianalisis pada penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan sistem pemilihan wilayah bagi tujuan pembukaan kantor bank sehingga dapat diketahui wilayah yang memberikan prospek yang baik. Melalui sistem ini maka dapat diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi nilai potensi suatu wilayah bagi pembukaan kantor bank, dikaji potensi alternatif wilayah, dan dievaluasi potensi antar alternatif wilayah. Pemilihan wilayah dicapai dengan mengembangkan sistem penilaian yang tahapannya terdiri dari: menganalisis lingkungan, mengidentifikasi indikator-indikator yang mempengaruhi penentuan wilayah, menentukan indikator terpilih, memberikan bobot bagi indikator-indikator terpilih, menilai seluruh alternatif lokasi berdasarkan data kuantitatif setiap indikator bagi masing-masing lokasi. membandingkan nilai total yang dimiliki oleh setiap alternatif lokasi sehingga dapat ditentukan wilayah potensial. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder, yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, wawancara, dan penyebaran kuesioner. Penelitian ini mengikuti alur kerja The Factor Rating Method. Hingga tahap pembobotan dilakukan dengan mengkombinasikan Analytic Hierarchy Process dan program Expert Choice version 8.0. Standarisasi data awal, perhitungan nilai potensi, dan pemeringkatan dilakukan dengan Microsoft Excel. Hasil identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pembukaan kantor bank menunjukkan adanya faktor yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan ketersediaan data dan kemampuan dalam menjelaskan, dipilih sejumlah faktor yang diklasifikasikan menjadi faktor yang berkaitan dengan lingkungan eksternal, lingkungan industri, dan lingkungan operasional. Beberapa faktor bersifat khusus, yaitu diajukan dengan memperhatikan misi dan visi bank syariah yang beroperasi berdasarkan syariah. 1. Faktor yang berkaitan dengan lingkungan eksternal terdiri dari aspek ekonomi dan sosial. Aspek ekonomi meliputi: pertumbuhan ekonomi, efisiensi perekonomian, keberhasilan dalam proses industrialisasi, keberhasilan dalam pengendalian laju inflasi, besarnya nilai penanaman modal, tingkat pendapatan masyarakat, jumlah perusahaan, nilai output yang dihasilkan dan pengumpulan pendapatan asli daerah. Aspek sosial meliputi: tingkat partisipasi angkatan kerja, sikap konsumen, dan alokasi pendapatan. 2. Faktor yang berkaitan dengan lingkungan industri terdiri dari: aspek daya tarik pasar dan kondisi persaingan. Aspek daya tarik pasar meliputi: keseimbangan dana dan kredit, laju pertumbuhan dana dan kredit, serta besarnya dana per penduduk. Aspek persaingan meliputi: jumlah kantor bank, persaingan menarik nasabah, persaingan menghimpun dana. 3. Faktor yang berkaitan dengan lingkungan operasional meliputi: aspek sumberdaya manusia, infrastruktur, dan keamanan. Aspek sumberdaya manusia terdiri dari: produktivitas tenaga kerja seluruh sektor dan sektor perbankan. Faktor khusus yang diajukan dalam menganalisis bank syariah terdapat pada aspek sosial yaitu jumlah penduduk beragama Islam dan jumlah jemaah haji. Kedua aspek ini menggambarkan potensi konsumen secara spesifik. Pada bank umum, tingkat pendapatan masyarakat memiliki bobot terbesar yaitu 5.2%. Pendapatan Asli Daerah (PAD) memiliki bobot terendah yaitu 3,1%. Pada bank syariah bobot tertinggi dimiliki oleh indikator tingkat pendapatan masyarakat (4,8%). Bobot terendah dimiliki oleh efisiensi perekonomian daerah dan Pendapatan Asli Daerah (2,8%). Indikator yang bersifat khusus, yaitu jumlah umat Islam dan jumlah jemaah haji berbobot 4.6%. Hasil perhitungan nilai potensi pada bank umum menunjukkan bahwa bagi wilayah di pulau Jawa, nilai total terbesar dimiliki oleh wilayah DKI Jakarta dengan nilai 0.9799, kemudian diikuti oleh wilayah Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta dengan nilai masing-masing sebesar 0.7278, 0.4965, 0.3940, dan -0.1126. Sedangkan bagi wilayah di luar pulau Jawa, nilai total terbesar dimiliki oleh wilayah Sumatera Utara dengan nilai 0.3726, kemudian diikuti oleh wilayah Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, dan Kalimantan Barat dengan nilai masing-masing sebesar 1.6739, 1.5320, 1.3553, dan 1.3401. Bagi wilayah di pulau Jawa, nilai total terendah dimiliki oleh wilayah Yogyakarta dengan nilai sebesar -0.1126 dan hanya menempati peringkat ke 14. Sedangkan bagi wilayah di luar pulau Jawa, nilai total terendah dimiliki oleh wilayah Sulawesi Tengah dengan nilai -0.3723. Hasil perhitungan nilai potensial total pada bank syariah menunjukkan bahwa bagi wilayah di pulau Jawa, nilai total terbesar dimiliki oleh wilayah Jawa Barat dengan nilai 0.9766, kemudian diikuti oleh wilayah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta dengan nilai masing-masing sebesar 0.9453, 0.6565, 0.4989, dan -0.1512. Sedangkan bagi wilayah di luar pulau Jawa, nilai total terbesar dimiliki oleh wilayah Sumatera Utara dengan nilai 0.3435, kemudian diikuti oleh wilayah Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, dan Jambi dengan nilai masing-masing sebesar 0.1541, 0.0556, -0.0125, dan -0.0333. Bagi wilayah di pulau Jawa, nilai total terendah dimiliki oleh wilayah Yogyakarta dengan nilai sebesar -0.1512 dan hanya menempati peringkat ke 15. Sedangkan bagi wilayah di luar pulau Jawa, nilai total terendah dimiliki oleh wilayah Sulawesi Tengah dengan nilai -0.3818. Bagi bank umum, berdasarkan nilai potensi wilayah, diperoleh urutan wilayah yaitu: DKI Jakarta. Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, dan Jambi. Secara umum dapat dinyatakan bahwa berdasarkan prioritas, maka perluasan daerah berturut-turut ditujukan ke pulau Jawa, Sumatera, dan terakhir pulau Kalimantan. Bagi bank syariah, berdasarkan nilai potensi wilayah, diperoleh urutan wilayah yaitu: Jawa Barat. DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jambi, dan Kalimantan Barat. Secara umum dapat dinyatakan bahwa berdasarkan prioritas, maka perluasan daerah berturut-turut ditujukan ke pulau Jawa, Sumatera, dan terakhir pulau Kalimantan. Walaupun penelitian dilakukan dengan mempertimbangkan unsur kualitatif dan kuantitatif, dalam proses pengambilan keputusan perlu dipertimbangkan tujuan dan rencana perusahaan, serta beberapa perihal khusus yang melekat pada perusahaan. Dengan demikian, pengambilan keputusan dilakukan dengan memperhatikan aspek internal dan eksternal secara proposional. Bagi bank syariah, karena sistem operasinya bersifat khas, maka perlu dipertimbangkan beberapa faktor khusus, baik yang dapat dinyatakan secara kuantitatif maupun yang bersifat kualitatif. Perihal penting lain sebagai bahan kajian lanjutan adalah bagaimana pengetahuan, sikap, dan pandangan masyarakat ditinjau dari sisi keagamaan. Untuk mendapatkan gambaran secara lengkap mengenai wilayah potensial, maka disarankan untuk dilakukan studi kelayakan. Selain itu perlu disertakan analisis penentuan lokasi bagi penempatan kantor bank. Melalui kedua kajian ini diharapkan akan menjadi petunjuk bagi pelaksanaan teknis pembukaan kantor bank bagi bank umum dan bank syariah.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Analisis Potensi Wilayah, Pembukaan Kantor Bank, manajemen produksi dan operasi |
Subjects: | Manajemen Produksi dan Operasi |
Divisions: | Sekolah Bisnis > Perpustakaan |
Depositing User: | Staff-7 Perpustakaan |
Date Deposited: | 22 Feb 2012 01:35 |
Last Modified: | 22 Feb 2012 01:35 |
URI: | http://repository.sb.ipb.ac.id/id/eprint/1359 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |