Arjakusuma, Reza Satrya (2011) Analisis rantai nilai industri pengolahan susu pt. cisarua mountain dairy, tbk (cimory). Masters thesis, Institut Pertanian Bogor.
![]()
|
Text
R43-01-Reza-Cover.pdf - Published Version Download (408kB) |
|
![]()
|
Text
R43-02-Reza-Abstrak.pdf - Published Version Download (329kB) |
|
![]()
|
Text
R43-03-Reza-RingkasanEksekutif.pdf - Published Version Download (346kB) |
|
![]()
|
Text
R43-04-Reza-DaftarIsi.pdf - Published Version Download (366kB) |
|
![]()
|
Text
R43-05-Reza-Pendahuluan.pdf - Published Version Download (710kB) |
|
![]() |
Text
Tesis.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu pilihan strategis untuk menopang perekonomian nasional dan daerah, terutama setelah terjadinya krisis ekonomi yang dialami oleh negara-negara di Asia Tenggara sejak pertengahan tahun 1997. Di samping itu resources based negara Indonesia memang terletak pada sektor-sektor primer (termasuk pertanian dalam arti luas), baik dari sisi kelimpahan potensi sumber daya alam maupun besarnya potensi tenaga kerja yang tersedia. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia harus tetap mengembangkan sektor pertanian karena mempunyai peranan penting sebagai penghasil bahan makanan, penghasil devisa, memberikan kesempatan kerja dan juga sebagai pasar bagi produk-produk industri. Cisarua Mountain Dairy atau yang biasa dikenal sebagai Cimory, tentunya sudah paham mengenai berbagai hambatan yang selama ini menghadang industri susu. Sebagai salah satu pemain lama dalam industri susu, bukan menjadi jaminan bila Cimory dapat mengatasi seluruh hambatan tersebut. Apalagi, dengan kondisi Cimory saat ini, yang sama sekali tidak memiliki sapi perah sendiri dan sangat bergantung kepada para peternak sekitar, tentunya sangat merasakan dampak secara tidak langsung dari berbagai macam hambatan dari perkembangan peternak sapi perah, mengingat dengan kapasitas produksi yang dimiliki oleh Cimory terbilang cukup besar, sehingga tentunya membutuhkan kontinuitas dari pengiriman bahan baku utama yakni susu segar. Ditambah dengan adanya informasi dari pihak manajemen Cimory bahwa hingga saat ini, pasokan susu segar yang dikirim ke Cimory masih di bawah kapasitas produksi dari Cimory, sehingga masih dibutuhkan pasokan susu segar yang diharapkan dapat terus meningkat. Selain itu, masih menurut pihak Cimory, beragamnya kualitas dari susu segar yang dihasilkan oleh peternak menjadi hambatan tersendiri bagi Cimory, mengingat adanya keterbatasan modal serta teknologi yang digunakan oleh para peternak sapi perah yang terbilang masih di bawah rata-rata standar normal sehingga menyebabkan beragamnya kualitas susu segar yang dihasilkan oleh para peternak. Berdasarkan informasi dari pihak Cimory tersebut, maka sudah sewajarnya bila perusahaan terus berupaya memberikan proses maksimal agar pada akhirnya dapat dinikmati oleh peternak sapi perah. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi dari rantai nilai Cimory secara keseluruhan dimana dengan menggunakan analisis rantai nilai, perusahaan dapat mengetahui dengan pasti dimana titik terlemah yang menjadi hambatan perusahaan selama ini. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah penelitian ini bertujuan: memetakan rantai nilai produk olahan susu segar di Cimory, menganalisis pengelolaan rantai nilai produk olahan susu segar yang dilakukan oleh Cimory, menganalisis atribut-atribut yang menjadi hambatan bagi Cimory, menganalisis tingkat efisiensi produksi para peternak pemasok Cimory, serta merumuskan strategi yang tepat untuk meminimalisir hambatan yang dialami oleh Cimory. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, yaitu pengumpulan data yang dilakukan untuk menjawab permasalahan yang ada dan dilakukan dalam bentuk survei. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Dari hasil pemetaan rantai nilai yang dilakukan pada Cimory, dapat diketahui bahwa Cimory terikat dengan pemasok utama tetapi tidak menutup kemungkinan untuk bekerjasama dengan pemasok lainnya sebagai alternatif bila pasokan dari pemasok utama tidak mencukupi. Hal ini dapat diketahui karena pihak Cimory melakukan kerjasama dengan berbagai pihak pemasok susu segar, yakni dalam hal ini ialah dua buah koperasi peternakan setempat yakni KUD Giri Tani dan KUD Cipanas, serta satu buah koperasi dari daerah Sukabumi untuk mengantisipasi bila terjadi kekurangan pasokan susu segar dari dua buah koperasi utama. Hal tersebut dikarenakan mayoritas peternak yang tergabung dalam dua KUD pemasok utama masih terkendala dengan teknologi produksi serta rendahnya kualitas pakan yang digunakan, sehingga terkadang tingkat produktivitas sapi perah peternak relatif bersifat fluktuatif dan menyebabkan Cimory kekurangan pasokan susu segar. Sementara berdasarkan hasil analisis pengelolaan rantai nilai, bahwa tipe pengelolaan rantai nilai pada hubungan diantara KUD dengan Cimory lebih bersifat captive, dimana hubungan di antara keduanya lebih bersifat saling ketergantungan dari pihak KUD terutama para peternak kepada pihak Cimory untuk terus dapat menerima pasokan susu segar dari KUD. Karena mau bagaimanapun juga, keberadaan KUD yang perkembangannya semakin membaik dari tahun ke tahun, salah satunya dikarenakan adanya pertumbuhan pesat dari Cimory yang terus membutuhkan kontinuitas pasokan susu segar dari pihak KUD, sehingga terjalin sebuah hubungan yang saling membutuhkan di antara keduanya. Sementara untuk hubungan di antara pemasok bahan pendukung dengan Cimory, lebih bersifat modular value chain, dimana para pemasok bahan pendukung membuatkan produk yang lebih spesifik disesuaikan dengan apa yang diinginkan oleh pihak Cimory. Hal ini diketahui dari relatif tingginya ketiga faktor penentu tipe pengelolaan rantai nilai seperti kompleksitas transaksi yang bernilai 3,08, kodifikasi transaksi yang bernilai 3,0, serta faktor kapabilitas penawaran yang bernilai 3,05. Pada dasarnya, modular value chain ini bermakna bahwa pemasok bahan pendukung memiliki tanggung jawab secara penuh untuk seluruh kompetensi yang melingkupi seluruh proses teknologi yang disesuaikan dengan permintaan dari pihak Cimory, sehingga pihak Cimory tinggal menggunakan pasokan bahan pendukung tersebut sesuai dengan kebutuhan. Pola pengelolaan rantai nilai yang bersifat modular value chain juga terjadi pada hubungan diantara Cimory dengan distributor hasil olahan Cimory yang merupakan anak perusahaan dari Cimory Group, yakni PT. Macrosentra Niagaboga, Tbk. Pola pengelolaan rantai nilai diantara keduanya sudah dapat terlihat dari begitu dominannya ketiga faktor yang mempengaruhi dalam proses penentuan pola pengelolaan rantai nilai. Berdasarkan hasil analisis efisiensi produksi yang dilakukan terhadap tingkat produksi para peternak anggota KUD yang menjadi mitra kerja dari Cimory, bahwa faktor rataan umur ternak serta jumlah ternak, menjadi faktor yang paling dominan dalam meningkatkan tingkat produktivitas sapi perah. Selain itu, dapat diketahui juga bahwa faktor jam kerja efektif menjadi faktor yang tidak menentukan tingkat produktivitas dari sapi perah. Dari hasil analisis fungsi produksi, juga dapat disimpulkan bahwa semua responden peternak yang menjadi mitra kerja dari Cimory sudah berada pada tingkat produktivitas efisien. Sementara dari hasil analisis identifikasi hambatan, ternyata masih banyak sekali kekurangan yang selama ini terjadi pada Cimory terutama yang berasal dari pemasok susu segar. Untuk itulah, Cimory harus berperan secara aktif terhadap proses pengembangan kualitas dan kuantitas yang dikirim oleh pihak KUD, tidak semata-mata hanya sebagai penerima pasokan bahan baku tanpa memperhatikan secara kualitas maupun secara kuantitas dari pasokan bahan baku tersebut. Cimory harus bisa menjembatani semua pihak yang menjadi pemasok bahan baku, agar kedepannya terjadi sebuah kerjasama yang lebih baik diantara pemasok serta Cimory. Selain itu, Cimory pun harus bisa membantu menyelesaikan persoalan yang selama ini menjadi hambatan bagi pihak KUD terutama masalah pakan serta masalah proses perhitungan bakteri yang selama ini menjadi masalah pelik bagi pihak KUD.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Susu, Sapi Perah, Rantai Nilai, Pengelolaan Rantai Nilai, Fishbone Diagram, Efisiensi Produksi, Strategi Upgrading, Studi Kasus, Cimory |
Subjects: | Manajemen Produksi dan Operasi |
Depositing User: | Staff-8 Perpustakaan - |
Date Deposited: | 19 Apr 2012 01:31 |
Last Modified: | 26 Jan 2023 04:59 |
URI: | http://repository.sb.ipb.ac.id/id/eprint/1426 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |