Zulfadhli, - (2012) Rancangan pengukuran kinerja berbasis balanced scorecard pada pt perkebunan nusantara xiii. Masters thesis, Institut Pertanian Bogor.
![]()
|
PDF
E32-01-Zulfadhli-Cover.pdf - Published Version Download (396kB) |
|
![]()
|
PDF
E32-02-Zulfadhli-Abstrak.pdf - Published Version Download (319kB) |
|
![]()
|
PDF
E32-03-Zulfadhli-RingkasanEksekutif.pdf - Published Version Download (336kB) |
|
![]()
|
PDF
E32-04-Zulfadhli-DaftarIsi.pdf - Published Version Download (331kB) |
|
![]()
|
PDF
E32-05-Zulfadhli-BabIPendahuluan.pdf - Published Version Download (260kB) |
Abstract
Perkembangan ekonomi dunia telah menumbuhkan persaingan pasar yang makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan liberalisasi perdagangan. Perdagangan global mempunyai konsekuensi yang luas terhadap perekonomian Indonesia, baik dari aspek ekonomi dan non-ekonomi begitu pula terhadap perdagangan komoditas perkebunan Indonesia di pasar Internasional. Hal ini merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia untuk dapat meningkatkan daya saingnya di mata internasional. Dalam peningkatan daya saing perkebunan di Indonesia, Bangsa yang kaya akan sumber daya alam ini dapat mengoptimalkan kinerja dari perusahaan perkebunan milik pemerintah atau yang disebut dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bangsa Indonesia memiliki 14 BUMN yang bergerak dibidang perkebunan, satu diantaranya adalah Perusahaan Terbatas Perkebunan Nusantara XIII (PTPN XIII). Metode BSC merupakan sebuah metode di dalam ilmu manajemen strategik yang mengkaji rancangan indikator kinerja organisasi dalam empat persepektif, yaitu persepektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses internal bisnis dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran organisasi. Diharapkan metode ini bisa melakukan rancangan desain indikator kinerja pada PTPN XIII dalam keempat perspektif tersebut. Perancangan BSC memberikan suatu struktur untuk pembuatan keputusan, yaitu berupa praktek dan langkah-langkah yang harus diikuti. Kegunaan dari rancangan BSC bagi organisasi publik adalah untuk mengantisipasi perubahan dalam lingkungan yang dinamik, sehingga organisasi publik lebih bersikap proaktif terhadap perubahan bukannya reaktif dengan perubahan situasi. Oleh karena itu, rancangan BSC memerlukan kajian dari pihak manajemen terhadap analisis eksternal dan internal organisasi yang bersifat dinamis seperti halnya pada PTPN XIII. Berdasarkan Permasalahan yang akan dianalisa tentang rancangan pengukuran kinerja berbasis balanced scorecard pada PTPN XIII adalah sebagai berikut : 1) Bagaimanakan menjabarkan komponen-komponen strategik (visi, misi, tujuan strategik dan strategi) pada PTPN XIII ke dalam sasaran-sasaran strategik pada keempat perspektif BSC 2) Apa saja yang menjadi indikator kinerja kunci (KPI), target dan inisiatif strategis dalam rancangan Balanced Scorecard pada PTPN XIII. 3) Bagaimana bobot dari masing-masing perspektif dan indikator kinerja kunci (KPI) dalam rancangan Balanced Scorecard pada PTPN XIII. 4) Bagaimana rancangan peta strategi (strategy map) pada PTPN XIII, dengan melakukan analisis hubungan sebab-akibat antar sasaran strategis 5) Bagaimana kerangka kerja berbasis Balanced Scorecard bisa dibandingkan dengan kerangka kerja pengukuran kinerja yang digunakan selama ini (IKSP) serta direkomendasikan pada PTPN XIII untuk mengukur kinerjanya . Penelitian ini dilakukan selama dua bulan di PTPN XIII yang berlokasi di Jalan Sultan Abdurrahman Pontianak. Waktu penelitian akan dilaksanakan selama 2 bulan yaitu pada bulan Mei sampai dengan Juni 2011. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif pendekatan studi kasus, di mana penelitian dilaksanakan secara langsung pada PTPN XIII. Analisis kualitatif dilakukan untuk menjabarkan visi dan misi PTPN XIII ke dalam tujuan dan strategi, untuk selanjutnya ditentukan sasaran strategi dan ukuran kinerja dalam keempat perspektif BSC. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik berikut 1) Observasi, yaitu pengamatan langsung di lingkungan PTPN XIII. 2) Focused Group Discussion (FGD), dilaksanakan dengan unsur manajemen PTPN XIII. 3) Wawancara terstruktur dengan menggunakan alat bantu kuesioner, dilakukan dengan manajemen dan pegawai PTPN XIII serta stakeholders lainnya. Teknik pengambilan data dilakukan dengan menggunakan purposive sampling, yaitu pengambilan contoh secara sengaja untuk FGD. Pengambilan sampel secara sengaja menyebabkan semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel karena adanya pertimbangan tertentu dari peneliti. Sasaran Strategis PTPN XIII dalam empat perspektif Balanced Scorecard pertama Perspektif Keuangan: 1)Target penjualan. 2)Efisiensi 3)Biaya operasional perusahaan. 4)Rasio-rasio keuangan perusahaan. 5)Sumber permodalan yang tepat. 6)Pengaturan cash flow sehingga tidak menghambat kegiatan operasional. 7)Peningkatan pendapatan dari sumber pendapatan lainnya (financing dan service) dengan memperoleh annual fee, margin dan changes. Kedua Perspektif Pelanggan 1) Menciptakan produk dengan jumlah dan mutu yang sesuai dengan target, termasuk minimum losses produksi di setiap lini. 2) Pencapaian program sertifikasi RSPO dan penghargaan. 3) Ketepatan produk dan jasa sesuai dengan bidangnya. 4) Keberhasilan mendapatkan jaminan tandan buah segar (TBS) yang diolah, terutama pada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang menerima TBS dari luar perkebunan sendiri. Ketiga Perspektif Proses Bisnis Internal; 1) Pelaksanaan sistem dan prosedur sesuai dengan kebijakan SOP. 2) Mencapai target through put dan jam olah pabrik sesuai dengan kapasitas produksi yang dimiliki. 3) Praktek engineering sesuai dengan standar SOP. 4) Kecepatan dan ketepatan dalam penyelesaian permasalahan operasional, baik teknis dan non-teknis. 5) Mendapatkan areal perkebunan yang optimal. 6) Keakuratan data dan informasi. 7) Kepuasan dan turn over karyawan. Keempat Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan; 1) Ketersediaan Sumber Daya Manusia. 2) Kompetensi SDM yang dimiliki. 3) Sistem informasi dan teknologi yang menjamin efektifitas dan efisiensi operasional. 4) Suasana kerja yang nyaman dan aman Setelah dilakukan analisis hubungan sebab akibat, selanjutnya dilakukan penyusunan peta strategis PTPN XIII. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan sosialisasi dan pemahaman seluruh karyawan PTPN XIII, mengenai pencapaian visi dan misi perusahaan. Peta strategis merupakan desain mengenai keterkaitan antara sejumlah sasaran strategis dalam bentuk hubungan sebab akibat yang menjelaskan “perjalanan” strategis organisasi dari langkah pertama organisasi sampai dengan capaian akhir (Tjahjono, 2010). Peta strategis juga dapat digunakan sebagai alur berfikir pada saat penyusunan kontrak kinerja, agar memiliki keseragaman antara karyawan yang satu dengan lainnya. Berdasarkan peta strategi diatas, dapat dijelaskan bahwa sebagai fondasi untuk pencapaian visi PTPN XIII adalah perspektif pertumbuhan dan pembelajaran yaitu penambahan asset dan proyek baru dalam hal teknologi informasi, sumberdaya manusia, dan kekuatan operasional organisasi. Apabila hal ini dikelola dengan baik, maka PTPN XIII akan dapat melaksanakan proses bisnis internal yang baik, yang ditandai dengan keunggulan operasional dan keunggulan manajemen. Kedua prospektif tersebut, akan meningkatkan kinerja perusahaan dari sisi perspektif pelanggan yang ditandai degan mutu produksi yang semakin baik, kecepatan dan ketepatan pelayanan serta kerjasama dan kepuasan pelanggan yang semakin baik pula. Peta strategi tersebut, maka dapat diketahui bahwa antara IKU yang satu dengan IKU yang lainnya saling memiliki hubungan sebab akibat. Pencapaian maupun kegagalan nilai IKU pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran akan berpengaruh terhadap IKU pada perspektif proses bisnis internal. Demikian juga nilai IKU Pada perspektif proses bisnis internal akan menentukan keberhasilan IKU pada perspektif pelanggan. Pada akhirnya, IKU pada perspektif keuangan merupakan akibat dari IKU pada perspektif sebelumnya. Perbandingkan antara IKSP sebagai pengukuran kinerja sebelumnya dengan BSC, dilakukan dengan penilaian indikator dalam IKSP, penentuan skala penilaian, dan simulasi BSC. Kinerja PTPN XIII menurut IKSP adalah satisfactory atau memuaskan, sedangkan menurut BSC, kinerja PTPN XIII tergolong dalam kategori fair sehingga PTPN XIII perlu melakukan usaha yang lebih keras untuk meningkatkan kinerjanya. Keunggulan BSC adalah analisis komprehensif karena memasukkan unsur-unsur yang diinginkan oleh pelanggan dan hal-hal yang diperlukan oleh karyawan. Hasil IKSP menunjukkan bahwa indikator operasional merupakan prioritas pertama, administrasi adalah prioritas kedua, sedangkan keuangan adalah prioritas ketiga. Prioritas BSC dimulai dari perspektif keuangan sebagai prioritas pertama, pertumbuhan dan pembelajaran sebagai perspektif kedua, bisnis internal sebagai prioritas ketiga, dan perspektif pelanggan sebagai prioritas keempat atau terakhir. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini terdiri dari 5 hal. Pertama, penjabaran komponen-komponen dilakukan melalui 3 langkah, yaitu menganalisis pengetahuan karyawan mengenai visi dan misi, merumuskan strategi, dan memplotkan strategi dalam perspektif BSC. Kedua, indikator, target, dan inisiatif strategi terdiri dari 5 bagian dan tertuang dalam perspektif BSC. Ketiga, bobot masing-masing IKU dalam perspektif berbeda-beda yang berada pada range 4%-57%, sedangkan bobot perspektif berkisar antara 6%-51%. Keempat, peta strategi dimulai dari perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, bisnis internal, pelanggan, dan terakhir adalah keuangan. Kelima, membandingkan IKSP dan simulasi BSC dimulai dengan penentuan bobot IKU dalam setiap indikator IKSP, penentuan skala, penerapan IKSP dan simulasi BSC. Saran yang dapat disampaikan pada penelitian ini kepada PTPN XIII adalah dilakukannya sosialisasi mengenai visi, misi, strategi, bahkan penilaian dan pengukuran kinerja untuk mencegah lambannya penerapan strategi. Saran yang kedua adalah melakukan evaluasi kinerja secara berkesinambungan untuk menjamin penerapan strategi. Saran yang ketiga adalah pengintegrasian IKSP dan BSC untuk mendapatkan penilaian dan pengukuran kinerja yang lebih komprehensif.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | PTPN XIII. Performance Measurement, Descriptive Analysis, IKSP, Balanced Scorecard, Strategy Map |
Subjects: | Manajemen Sumber Daya Manusia |
Depositing User: | Staff-8 Perpustakaan - |
Date Deposited: | 12 May 2012 04:50 |
Last Modified: | 28 Jun 2014 07:08 |
URI: | http://repository.sb.ipb.ac.id/id/eprint/1438 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |