Respon petani terhadap alih teknologi budidaya manggis dalam usaha meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani

Toekan, Tri Ayu Prabaningrum (2011) Respon petani terhadap alih teknologi budidaya manggis dalam usaha meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. Masters thesis, Institut Pertanian Bogor.

[img] Text
E30-01-Tri-Cover.pdf - Published Version

Download (394kB)
[img] Text
E30-02-Tri-Abstrak.pdf - Published Version

Download (317kB)
[img] Text
E30-03-Tri-RingkasanEksektutif.pdf - Published Version

Download (323kB)
[img] Text
E30-04-Tri-DaftarIsi.pdf - Published Version

Download (333kB)
[img] Text
E30-05-Tri-BabIPendahuluan.pdf - Published Version

Download (641kB)
[img] Text
Tesis.pdf
Restricted to Registered users only

Download (860kB)
Official URL: http://elibrary.mb.ipb.ac.id

Abstract

Sektor pertanian Indonesia memiliki peranan penting dalam pembangunan perekonomian. Ekspor negara Indonesia banyak dihasilkan dari sektor pertanian, salah satunya hortikultura. Salah satu komoditi andalan Indonesia yang memiliki potensi besar untuk ekspor adalah buah manggis, dimana menunjukkan kinerja yang terus membaik dari tahun ke tahun. Jika dibandingakan dengan buah-buahan lainnya, ekspor manggis menempati urutan pertama ekspor buah segar ke mancanegara kemudian diikuti oleh nenas, pisang, dan mangga (dikutip dari www.deptan.go.id). Manggis yang diekspor umumnya berasal dari daerah penghasil utama sentra produksi manggis, seperti Tasikmalaya, Purwakarta, Bogor, Sukabumi, Lampung, Purwerejo, Belitung, Lahat, Tapanuli Selatan, Limapuluh Kota, Padang Pariaman, Trenggalek, Blitar, dan Banyuwangi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mendeskripsikan rantai nilai mulai dari tahap penanaman hingga tahap ekspor, (2) Mengidentifikasi jenis dan tingkat penerapan teknologi yang banyak diadopsi petani di dalam budidaya manggis, (3) Mengidentifikasi dampak dari adopsi alih teknologi terhadap peningkatan produktivitas manggis dan pendapatan petani. Penelitian dilakukan di kampung Cengal, Desa Karacak, kecamatan Leuwiliang, kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive). Selain itu penelitian akan dilakukan di Jakarta dan kota Bogor untuk kepentingan pengumpulan data dan informasi, serta literatur-literatur yang dibutuhkan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni 2010 hingga bulan Agustus 2010. Penelitian ini dilakukan melalui survei dengan metode wawancara langsung dengan responden, menggunakan kuesioner atau daftar pertanyaan yang terstruktur. Penelitian ini akan melalui 3 tahapan, tahap pertama yaitu tahap menganalisis rantai nilai untuk menggambarkan kondisi rantai nilai saat ini. Tahap kedua yaitu mengidentifikasi tingkat adopsi petani terhadap transfer teknologi dengan menggunakan skala likert. Tahap ketiga yaitu mengidentifikasi pengaruh adopsi teknologi oleh petani terhadap peningkatan produktivitas manggis serta peningkatan pendapatan petani dengan menggunakan regresi linear berganda. Teknik penentuan responden dilakukan dengan secara sengaja (purposive sampling) , sehingga telah ditentukan yang dianggap pakar/ahli dalam produksi manggis yaitu petani. Responden berjumlah 30 petani, dimana 15 orang adalah pemilik lahan pribadi dengan jumlah lebih dari 100 pohon dan 15 orang adalah pemilik lahan pribadi dengan jumlah kurang dari 100 pohon . Pada penelitian ini, kriteria responden terdiri dari : (1) Petani yang memiliki lahan pribadi dengan jumlah pohon diatas 100, umur pohon lebih dari 20 tahun, dan telah menerima dan menjalankan teknologi budidaya manggis, (2) Petani yang memiliki lahan pribadi dengan jumlah pohon dibawah 100, minimal 50 pohon, umur pohon lebih dari 20 tahun, dan telah menerima alih teknologi budidaya manggis. Data yang diperlukan antara lain data primer dan sekunder. Data primer akan diperoleh dari responden ahli atau pakar. Data diambil melalui wawancara dan kuisioner. Sedangkan untuk data sekunder, diperoleh melalui melalui literatur yang terkait dengan rantai nilai buah manggis serta para stakeholder yang terlibat dalam rantai nilai buah manggis. Di dalam rantai nilai manggis, terdapat banyak pihak yang berperan penting untuk terlaksananya alur dari mulai penyedia bibit hingga tahap ekspor. Hasil penelitian didapat bahwa aktor-aktor yang ada di rantai nilai manggis di kampung cengal antara lain petani, KBU Al-Ihsan, PKBT, HPSP, Pemerintah, dan Eksportir. Tingkat adopsi teknologi pada kelompok petani yang memiliki pohon diatas 100 tergolong rendah, dari 10 teknologi yang harus diterapkan, 80% teknologi memiliki nilai adopsi rendah, 10% sedang, dan 10% dengan nilai adopsi yang tinggi. Pada kelompok petani yang memiliki pohon di bawah 100, 10% yang memilki tingkat adpsi yang sangat rendah, 50% rendah, 30% sedang, dan 10% yang memiliki nilai adopsi yang tinggi. Dari perhitungan regresi linear berganda maka faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kelompok petani pemiliki lebih dari 100 pohon adalah jumlah tanaman menghasilkan dan tingkat adopsi teknologi. Pada kelompok petani pemilik kurang dari 100 pohon, yang mempengaruhi produktivitas adalah tingkat adopsi teknologi. Sedangkan faktor yang mempengaruhi pendapatan adalah tingkat adopsi teknologi, baik pada kelompok petani pemilik lebih dari 100 pohon maupun kelompok petani pemilik kurang dari 100 pohon.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: rantai nilai, manggis, regresi linear berganda, Kampung Cengal, Kabupaten Bogor Value Chain, Mangosteen, Multiple Linear Regression, Kampung Cengal , Kabupaten Bogor
Subjects: Manajemen Produksi dan Operasi
Depositing User: SB-IPB Library
Date Deposited: 24 Mar 2014 04:29
Last Modified: 24 Feb 2022 04:01
URI: http://repository.sb.ipb.ac.id/id/eprint/1728

Actions (login required)

View Item View Item