Analisis strategi cost reduction dan strategi penjualan dengan pendekatan metode activity based costing pada pt.xyz

Abdurachman, Mochamad Irman (2011) Analisis strategi cost reduction dan strategi penjualan dengan pendekatan metode activity based costing pada pt.xyz. Masters thesis, Institut Pertanian Bogor.

[img]
Preview
Text
R43-01-Mochamad-Cover.pdf - Published Version

Download (463kB)
[img]
Preview
Text
R43-02-Mochamad-Abstrak.pdf - Published Version

Download (333kB)
[img]
Preview
Text
R43-03-Mochamad-RingkasanEksekutif.pdf - Published Version

Download (88kB)
[img]
Preview
Text
R43-04-Mochamad-DaftarIsi.pdf - Published Version

Download (342kB)
[img]
Preview
Text
R43-05-Mochamad-Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (631kB)
[img] Text
Tesis.pdf
Restricted to Registered users only

Download (761kB)
Official URL: http://elibrary.mb.ipb.ac.id

Abstract

Perusahaan mempunyai tujuan jangka panjang dalam usahanya, tujuan perusahaan tersebut adalah mendapatkan laba yang diinginkan. Guna mencapai tujuan tersebut perusahaan harus dapat menciptakan strategi penjualan yang handal agar tujuan perusahaan tersebut dapat dicapai. Untuk itu kemampuan manajemen dalam pengambilan keputusan sangat diperlukan, baik yang menyangkut masalah sumber daya manusia, pemasaran, produksi, keuangan, akuntansi, maupun sistem adminstrasi. Selain itu juga perusahaan mampu melakukan suatu perubahan guna menghadapi persaingan yang ada, salah satunya adalah adanya persaingan harga. Hal ini dapat dilakukan oleh perusahaan apabila perusahaan mampu menciptakan suatu produk yang diproduksi secara efisien Selain perubahan dalam menghadapi persaingan harga, maka perusahaan harus mampu menigkatkan aktivitas penambah nilai (value added activity) serta mampu mengurangi aktivitas yang tidak menambah nilai (non value added activity) yang tidak diperlukan. PT XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam pengolahan karet yang menghasilkan produk lebih dari satu jenis yaitu EnR, ER, RM A, RM D, dan RM G. Dalam perhitungan harga pokok produksi, perusahaan masih menggunakan metode penentuan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing dan membebankan biaya overhead atas masing-masing produk berdasarkan jumlah produk secara proporsional. apakah dengan metode activity-based costing perusahaan dalam menentukan harga pokok produksi dapat diterapkan dan kemudian dibandingkan dengan metode konvensional memiliki perbedaan yang nyata dan setelah itu bagaimana dampak dari penerapan activity-based costing terhadap strategi penjualan setelah adanya pengurangan aktifitas value added dan non value added. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk Menentukan harga pokok produksi (HPP) setiap jenis produk berdasarkan aktivitas dan membandingkannya dengan harga pokok produksi (HPP) yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap jenis produknya.Mengidentifikasikan aktivitas yang bersifat nilai tambah (value added activity) dan aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah (non value added activity) tanpa mengurangi biaya mutu dalam rangka pengelolaan aktivitas untuk mencapai efisiensi biaya. Menganalisis strategi penjualan produk dan mengembangkan penentuan strategi penjualan melalui penerapan metode activity-based costing. Penelitian ini dibatasi pada akuntansi manajerial, khususnya pada perhitungan harga pokok produksi (HPP) dari produk-produk yang dihasilkan oleh PT XYZ dengan menggunakan metode Activity-Based Costing. Peneliti hanya sebatas memberikan rekomendasi metode penentuan harga pokok produksi yang tepat bagi perusahaan, sedangkan implementasinya diserahkan kepada kebijakan manajemen perusahaan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif melalui pendekatan studi kasus yang dilakukan pada suatu perusahaan, karena akan memperoleh gambaran benar tentang suatu objek tertentu serta menjelaskan obyek yang diteliti dari sudut pandang peneliti dengan informasi yang bersumber dari internal perusahaan. Perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan oleh perusahaan adalah metode konvensional yang menggunakan satu pemacu biaya dalam melakukan pembebanan biaya overhead, yaitu pemakaian bahan baku. Perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode activity-based costing menggunakan empat pemacu biaya (cost driver), yaitu jam kerja mesin (JKM), jam kerja karyawan (JKK), fasilitas bangunan (m2), dan pemakain solar sebagai bahan baku genset untuk menghasilkan tenaga listrik (ltr). Perhitungan harga pokok berdasarkan metode activity-based costing, menghasilkan jumlah biaya overhead yang berbeda, untuk produk EnR menghasilkan biaya overhead sebesar Rp. 335.716,101,-, untuk produk ER menghasilkan biaya overhead sebesar Rp. 208.336.271,-, untuk produk RM A menghasilkan biaya overhead sebesar Rp. 279.171.697,-, untuk produk RM D menghasilkan biaya overhead sebesar Rp. 197.326.034,-, untuk produk RM G menghasilkan biaya overhead sebesar Rp. 222.814.630,-. Perhitungan harga pokok produksi yang digunakan oleh perusahaan saat ini berbeda dengan metode perhitungan harga pokok produksi berdasarkan metode activity-based costing, hal ini terlihat untuk harga pokok produksi yang digunakan oleh perusahaan untuk produk EnR sebesar Rp. 1.901.618,- per unit, sedangkan untuk metode activity-based costing harga pokok produksi untuk produk EnR sebesar Rp. 1.901.410,- sehingga memiliki perbedaan sebesar Rp 207,- dimana harga pokok produksi yang dianut oleh perusahaan lebih besar dibandingkan dengan harga pokok produksi metode activity-based costing yang lebih rendah, sedangkan untuk produk ER harga pokok produksi dengan metode perusahaan sebesar Rp. 66.372,-, per unit, sedangkan untuk metode activity-based costing sebesar Rp. 77.004,- per unit, dimana untuk harga pokok berdasarkan activity-based costing lebih tinggi dibandingkan dengan metode yang digunakan oleh perusahaan sebesar Rp. 8.663,- untuk produk ER A harga pokok berdasarkan metode perusahaan sebesar Rp. 26.180,- sedangkan metode activity-based costing sebesar Rp. 25.449,- dimana harga pokok produksi menurut activity-based costing lebih rendah dibandingan dengan metode yang digunakan oleh perusahaan sebesar Rp. 731,-, untuk produk AR D harga pokok produksi menurut perusahaan sebesar Rp, 21.368,- sedangkan harga pokok produksi menurut metode activity-based costing sebesar Rp. 21.328,- , dimana harga pokok produksi menurut activity-based costing lebih rendah dibandingan dengan metode yang digunakan oleh perusahaan sebesar Rp. 40,-, dan untuk produk RM G harga pokok produksi perusahaan sebesar Rp. 22.706,- sedangkan harga pokok produksi menurut dimana harga pokok produksi menurut activity-based costing lebih rendah dibandingan dengan metode yang digunakan oleh perusahaan sebesar Rp. 551,-. Berdasarkan perhitungan harga pokok perusahaan dengan metode activty-based costing, maka dapat diketahui bahwa dengan metode activty-based costing ini mampu menghasilkan harga pokok lebih rendah dengan terhadap 4 jenis produk yang dihasilkan dan hanya 1 jenis produk yang memiliki harga pokok yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga pokok yang digunakan oleh perusahaan. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang nyata antara metode harga pokok produksi yang digunakan oleh perusahaan dengan metode activity-based costing, maka dilakukan uji statistik dengan uji tanda (Sign Test). Berdasarkan hasil dari uji tanda, diketahui bahwa nilai Z sebesar 0.375, hal ini mengindikasikan perbedaan antara metode penentuan harga pokok produksi yang digunakan persuahaan saat ini masih relevan dan tidak menunjukan perbedaan yang nyata. Dampak dari pengurangan biaya dari aktifitas penambah nilai dan aktifitas tidak menambah nilai, dapat membantu perusahaan dalam melakukan strategi penjualan dengan memberikan tambahan syarat pembayaran atas pembayaran barang dagang, yang pada awalnya perusahaan hanya memberikan diskon terhapad pembelian secara tunai, dan perusahaan memperoleh laba yang lebih diinginkan tanpa harus menaikan harga, atau perusahaan dapat mempertahankan laba dengan mengurangi harga jual dengan harapan penjualan di masa yang akan datang akan meningkat.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Harga Pokok Produksi, Konvensional, Activity-Based Costing, Uji T, Biaya Overhead, Cost Reduction, Strategi Penjualan
Subjects: Manajemen Keuangan
Depositing User: SB-IPB Library
Date Deposited: 25 Mar 2014 01:37
Last Modified: 08 Mar 2023 03:08
URI: http://repository.sb.ipb.ac.id/id/eprint/1750

Actions (login required)

View Item View Item