Hubungan budaya perusahaan dengan motivasi kerja dan kinerja karyawan kantor pusat pt. rajawali nusantara indonesia

Widyaastiti, Puri (2009) Hubungan budaya perusahaan dengan motivasi kerja dan kinerja karyawan kantor pusat pt. rajawali nusantara indonesia. Masters thesis, Institut Pertanian Bogor.

[img]
Preview
PDF
R38-01-Puri-Cover.pdf - Published Version

Download (368kB)
[img]
Preview
PDF
R38-02-Puri-Abstract.pdf - Published Version

Download (312kB)
[img]
Preview
PDF
R38-03-Puri-Ringkasan.pdf - Published Version

Download (325kB)
[img]
Preview
PDF
R38-04-Puri-Daftarisi.pdf - Published Version

Download (317kB)
[img]
Preview
PDF
R38-04-Puri-Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (626kB)
Official URL: http://elibrary.mb.ipb.ac.id

Abstract

Persaingan bisnis yang semakin ketat, menimbulkan banyak konsekuensi dalam persaingan perusahaan. Perusahaan dituntut untuk meningkatkan daya saingnya secara terus menerus. Perusahaan dalam waktu cepat harus mampu mengubah diri menjadi lebih kuat dan mampu menanggapi kebutuhan pasar. Jika dikaitkan dengan budaya perusahaan, perusahaan yang memiliki budaya perusahaan yang kuat akan mampu bersaing dalam persaingan bisnis yang sangat ketat. Budaya perusahaan RNI yang sudah sembilan bulan disosialisasikan diharapkan mampu dipahami oleh karyawan. Pertanyaan yang muncul adalah apakah budaya perusahaan mampu dipahami, dijalankan dan dijadikan sebagai kebiasaan oleh karyawan. Persoalan selanjutnya yang kemudian muncul adalah apakah budaya perusahaan yang sudah disosialisasikan tersebut mampu meningkatkan motivasi kerja dan kinerja karyawan. Oleh karena itu, penelitian ini menjadi sangat penting untuk melihat keterkaitan budaya perusahaan, motivasi kerja dan kinerja karyawan RNI. Permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut : (1) Bagaimana dan apa saja masalah-masalah yang dihadapi dalam penerapan budaya perusahaan berdasarkan tingkat jabatan (2) Apakah ada hubungan budaya perusahaan dengan motivasi kerja dan kinerja karyawan (3) Strategi apa yang perlu dilakukan oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan motivasi kerja dan kinerja karyawan RNI. Tujuan penelitian adalah : (1) Mengidentifikasi persepsi responden tentang penerapan budaya perusahaan (2) Menganalisis hubungan budaya perusahaan dengan motivasi kerja dan kinerja karyawan (3) Merumuskan strategi yang perlu dilakukan oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan motivasi kerja dan kinerja karyawan RNI. Penelitian ini dibatasi pada lingkup bahasan yang berfokus pada penerapan budaya perusahaan untuk level deputi, asisten deputi, staf, dan non staf di kantor pusat RNI dalam rangka meningkatkan motivasi kerja dan kinerja karyawan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode sensus. Seluruh staf dan karyawan yang terdapat pada 6 divisi utama, yaitu divisi SDM dan Umum, Sekretariat Korporasi, Keuangan korporasi, Satuan Pengawasan Intern (SPI), Pengembangan dan divisi Produksi yaitu sebanyak 130 orang semuanya akan dijadikan sebagai responden. Kuesioner yang berhasil dikembalikan sebanyak 100 sampel selama penelitian berlangsung. Data dianalisis dengan rataan skor, bivariate Pearson, Kruskal-Wallis dan Rank-Spearman. Analisis rataan skor digunakan untuk mengetahui persepsi responden mengenai budaya perusahaan, motivasi kerja dan kinerja karyawan pada RNI. Perhitungan bivariate Pearson dengan SPSS dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas. Uji Kruskal-Wallis digunakan untuk meneliti apakah terdapat perbedaan persepsi diantara kelompok tingkat jabatan tertentu mengenai budaya perusahaan. Rank Spearman digunakan untuk mengukur derajat erat tidaknya hubungan antar satu variabel terhadap variabel lainnya, dimana pengamatan pada masing-masing variabel tersebut didasarkan pada pemberian rangking tertentu yang sesuai dengan pengamatan serta pasangannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi responden mengenai budaya perusahaan adalah baik dan sama. Rata-rata skor pada variabel budaya perusahaan menunjukkan bahwa penerapan budaya perusahaan saat ini sudah diterapkan dengan baik. Hasil bivariat pearson juga menunjukkan validitas dan tingkat reliabilitas yang baik. Analisis kruskal-Wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi yang signifikan mengenai penerapan budaya perusahaan dalam tingkatan jabatan di PT RNI. Pada tingkat deputi dan asisten deputi memiliki kemampuan terbaik dalam beberapa aspek budaya perusahaan seperti aspek inisiatif individu, identitas, komunikasi, teamwork dan excellence. Namun pada tingkat staf dan non staf ternyata juga memiliki kemampuan terbaik dalam aspek inisiatif individu, sama seperti yang dimiliki tingkat deputi tetapi pada aspek lainnya tingkat non staf memiliki kemampuan yang biasa saja pada aspek sistem penghargaan dan toleransi konflik. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan non staf memiliki kemampuan terbaik dalam melakukan pekerjaan serta dapat memacu diri sendiri agar lebih berhasil dan berkembang dalam melaksanakan pekerjaannya. Namun kemampuan ini tidak sesuai dengan penghargaan yang diberikan oleh perusahaan atas prestasi kerja yang telah diraihnya dan sistem kompensasi yang diterimanya dinilai biasa saja. Hal tersebut juga dimiliki oleh karyawan staf, perbedaannya hanya terletak pada aspek toleransi konflik yang dimiliki oleh karyawan non staf juga dinilai biasa saja terutama dalam hal kesempatan untuk mengeluarkan pendapat mengingat karyawan non staf hanyalah karyawan pelaksana yang tidak memiliki wewenang untuk memutuskan sesuatu selin itu juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang rendah. Analisis korelasi memperlihatkan bahwa terjadi hubungan yang kuat pada budaya perusahaan dengan motivasi kerja. Arah hubungan tersebut adalah positif, yang menunjukkan bahwa semakin diterimanya budaya perusahaan oleh karyawan, berhubungan dengan semakin meningkatnya motivasi karyawan PT RNI. Analisis korelasi juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang rendah pada motivasi kerja dengan kinerja karyawan. Sedangkan arah hubungan adalah positif, menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi kerja yang dimiliki seorang karyawan maka semakin tinggi pula kinerjanya. Analisis korelasi menunjukkan bahwa budaya inisiatif individu memiliki derajat hubungan rendah dengan variabel motivasi pada pengembangan pribadi. Pada budaya pengarahan memiliki derajat hubungan sedang dengan variabel motivasi pada kebijakan dan administrasi organisasi. Pada budaya dukungan manajemen memiliki derajat hubungan rendah dengan variabel motivasi pada suasana kerja. Pada budaya identitas memiliki derajat hubungan rendah dengan variabel motivasi pada supervisi. Pada budaya sistem penghargaan dan budaya toleransi konflik memiliki derajat hubungan sedang dengan variabel motivasi kerja pada kebijakan dan administrasi organisasi. Pada budaya komunikasi memiliki derajat hubungan rendah dengan variabel motivasi kerja pada kebijakan dan adminstrasi organisasi. Pada budaya integritas memiliki derajat hubungan sedang dengan variabel motivasi kerja pada supervisi. Pada budaya profesional, teamwork dan excellent memiliki derajat hubungan sedang dengan variabel motivasi kerja pada pengakuan. Pada budaya respect memiliki derajat hubungan kuat dengan variabel motivasi kerja pada pengakuan. Penilaian keeratan hubungan antara variabel budaya perusahaan dengan variabel motivasi kerja berdasarkan nilai koefisien korelasi tertinggi atau variabel budaya yang memiliki derajat hubungan kuat dengan variabel motivasi kerja. Budaya perusahaan yaitu sikap saling menghargai mempunyai hubungan yang erat dengan peningkatan motivasi kerja karyawan. Respect atau komitmen untuk memperlakukan orang lain dengan penuh rasa hormat dan saling menghargai yang diwarnai oleh komunikasi yang tulus serta menciptakan rasa saling ketergantungan yang sehat dan proporsional erat kaitannya dengan semangat karyawan dalam bekerja ketika mendapatkan pujian secara lisan ataupun tulisan dan diakui serta dihargai dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan akan lebih bersemangat untuk bekerja ketika diperlakukan dengan rasa hormat dan dihargai. Analisis korelasi juga menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja pada pengembangan pribadi berhubungan sangat erat dengan seluruh variabel kinerja karyawan pada kualitas output, kuantitas output, jangka waktu, sikap kooperatif dan kehadiran. Penilaian keeratan hubungan antara variabel budaya perusahaan dengan variabel motivasi kerja berdasarkan nilai koefisien korelasi tertinggi. Strategi yang perlu dilakukan PT. RNI untuk meningkatkan motivasi kerja dan kinerja karyawan adalah dengan lebih meningkatkan perlakuan penuh rasa hormat dan saling menghargai antara satu dengan yang diwarnai oleh komunikasi tulus serta menciptakan rasa saling ketergantungan yang sehat dan proporsional

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Budaya Perusahaan, Motivasi Kerja, Kinerja karyawan corporate culture, work motivation,employee performance.
Subjects: Manajemen Sumber Daya Manusia
Depositing User: SB-IPB Library
Date Deposited: 05 Apr 2014 08:51
Last Modified: 17 Sep 2014 09:12
URI: http://repository.sb.ipb.ac.id/id/eprint/1804

Actions (login required)

View Item View Item