Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyebab menunggaknya pinjaman di swamitra (studi kasus di swamitra dki jakarta: blok a dan tebet barat)

Melala, Efni Rahma (2006) Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyebab menunggaknya pinjaman di swamitra (studi kasus di swamitra dki jakarta: blok a dan tebet barat). Masters thesis, Institut Pertanian Bogor.

[img]
Preview
Text
E20-01-Efni-Cover.pdf - Published Version

Download (342kB) | Preview
[img]
Preview
Text
E20-02-Efni-Abstract.pdf - Published Version

Download (310kB) | Preview
[img]
Preview
Text
E20-04-Efni-Daftarisi.pdf - Published Version

Download (323kB) | Preview
[img]
Preview
Text
E20-03-Efni-Ringkasaneksekutif.pdf - Published Version

Download (322kB) | Preview
[img]
Preview
Text
E20-05-Efni-Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (339kB) | Preview

Abstract

Usaha mikro dan kecil merupakan sektor usaha yang mempunyai peranan sangat strategis dalam struktur perekonomian nasional. Karena jumlah industrinya yang besar dan terdapat didalam setiap sektor ekonomi. Usaha ini memiliki potensi yang besar dalam penyerapan tenaga kerja. Dalam situasi bangsa Indonesia dilanda krisis ekonomi yang berkepanjangan bahkan menjadi krisis multidimensi, justru usaha mikro dan usaha kecil memberi kontribusi yang sangat nyata dalam mengatasi krisis ekonomi tersebut. Namun usaha ini kekurangan modal untuk mengembangkan usahanya dan banyak yang tidak memiliki manajemen yang baik serta jaminan kredit yang cukup atau tidak bankable. Sebagai bank yang didirikan oleh gerakan koperasi yang mengemban misi pengembangan koperasi dan usaha kecil, Bank Bukopin sangat memahami kondisi ini dan berupaya merintis konsep terobosan “Swamitra”. Tujuan dari Swamitra salah satunya membuka peluang akses permodalan bagi koperasi (anggota koperasi) yang selama ini menghadapi banyak kendala dalam kerjasama dengan bank atau lembaga keuangan lainnya. Dalam perjalanan dan perkembangannya, pertumbuhan Swamitra cukup banyak Swamitra yang tutup, karena kegagalan dalam pengelolaan dan banyaknya pinjaman yang menunggak. Beberapa perumusan masalah analisis pemberian pinjaman kepada anggota swamitra adalah (1) Bagaimana kebijakan yang ada dan pelaksanaan pemberian pinjaman Swamitra kepada anggotanya, (2) faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap menunggaknya anggota, (3) bagaimana model yang tepat untuk pemberian pinjaman Swamitra yang aman bagi Swamitra. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengevaluasi pelaksanaan pemberian pinjaman kepada anggotanya oleh Swamitra, (2) menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyebab anggotanya menunggak, (3) merumuskan saran penyempurnaan kebijakan yang tepat untuk memberikan pinjaman Swamitra kepada anggotanya. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif. Data-data tersebut diperoleh dari internal Bank Bukopin dan Swamitra juga dari eksternal. Data primer diperoleh melalui form evaluasi pinjaman dan wawancara dengan group head dan manajer usaha mikro Jakarta, kepala urusan dan manajer pengembangan manajemen produk mikro, pembina kredit (Account Officer atau A/O) Swamitra dan A/O Supervisi (dari Bank Bukopin). Data sekunder diperoleh dari Bank Bukopin, Swamitra, jurnal, data dari instansi terkait serta media-media lainnya yang relevan. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis faktor, analisis regresi logistik dan analisis regresi berganda untuk menentukan model regresi yang tepat, dengan software yang dipakaia adalah SPSS 11.5. Analisis deskriptif yang dilakukan adalah mengevaluasi kebijakaan dan pelaksanaan pemberian pinjaman kepada anggota Swamitra dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil analisis terhadap contoh yang diamati untuk beberapa variabel seperti prosedur pemberian putusan sudah dilakukan sesuai dengan kebijakan, ada 98.37% pinjaman yang diberikan sudah diproses sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, dan pada awal permohonan pinjaman, pembina pinjaman telah mendatangi (on the spot) tempat usaha peminjam. Hanya 1.63% yang tidak dikunjungi dan proses pinjaman sesuai dengan prosedur, persyaratan lengkap. Untuk variabel evaluasi pinjaman (analisa check list) dari beberapa variabel performance, kapasitas, dan jaminan, ada 86.18% peminjam yang memiliki rating sangat layak dan layak, dan 13,82% tergolong cukup, kurang layak dan tidak diterima. Jika kategori rating sangat Layak, layak, dan cukup ada 96.75% peminjam dan yang kurang layak serta tidak dapat diterima hanya 3.25%. Sementara untuk pembinaan dan monitoring 57.72% sampel tidak dilakukan pembinaan dan monitoring, dan 42.28% dilakukan. Hampir dari seluruh peminjam yang tidak dilakukan pembinaan dan monitoring kualitas pinjamannya lancar, sementara yang diberikan pembinaan dan monitoring tidak lancar. Dapat dipahami karena banyaknya jumlah peminjam tidak sebanding dengan jumlah pembina kredit. Penagihan kewajiban oleh kedua Swamitra tidak ditagih setiap hari, hanya pada saat jatuh tempo diingatkan melalui telepon. Hal ini disebabkan banyaknya jumlah peminjam, sementara jumlah pembina pinjaman terbatas, disamping itu jauh atau dekatnya tempat usaha peminjam juga menjadi kendala untuk dapat menagih setiap hari, serta sesuai dengan jenis fasilitas yang diperoleh oleh peminjam. Untuk variabel jaminan hampir sebagian besar yaitu 84.55% jaminan tergolong dalam kriteria sangat mencukupi (>120%), dengan dokumentasi sangat sempurna. Jaminan yang nilai likuidasinya kurang dari 100% dengan dokumentasi sempurna hanya 0.81%. Jaminan ini berupa tanah dan bangunan, BPKB Mobil dan sepeda motor, Surat Ijin Penggunaan Tempat Berjualan (SIPTB/SIPTU), persediaan barang dagangan, inventaris rumah dan usaha serta akta jual beli. Analisis faktor dilakukan dalam penelitian ini untuk mereduksi dan mengelompokan variable-variabel yang dirating dalam formulir evaluasi pinjaman (analisa check list) yaitu performance (variabel lama berusaha, reputasi usaha, usia peminjam, administrasi usaha, kepemilikan tempat tinggal, kepemilikan usaha), kapasitas (variabel laba/kewajiban, laba/bunga, dana sendiri). Dari analisa faktor tersebut didapat satu faktor untuk komponen performance yang diberi nama faktor performance. Dari komponen kapasitas didapat dua faktor yaitu faktor kemampuan/kapasitas pembayaran (terdiri dari variabel laba/kewajiban, dan laba/bunga), serta faktor kapasitas financial yang terdiri dari variabel dana sendiri. Tahapan analisis selanjutnya adalah analisis regresi logistik untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap menunggaknya pinjaman. Variabel bebas yang digunakan adalah variabel-variabel yang terpilih dalam analisis faktor yiatu performance, kapasitas/kemampuan pembayaran, kapasitas financial, ditambah dengan variabel lain yaitu prosedur pemberian putusan pinjaman terhadap permohonan anggota, pembinaan dan monitoring oleh Swamitra terhadap anggota penerima pinjaman, penagihan (collection) yang dilakukan oleh Swamitra (pembina pinjaman), serta jaminan. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pengembalian pinjaman (Y) yang diberikan oleh Swamitra, yang dijabarkan menjadi variabel dengan harga 1 bila anggota penerima pinjaman menunggak (kualitas pinjaman coll 2 sampai 4) dan harga 0 bila anggota tidak menunggak (kualitas pinjaman lancar/coll1). Hasil analisis menunjukkan model regresi yang layak digunakan untuk memprediksi kemungkinan pinjaman akan menunggak atau lancar adalah: Y = 1.250 – 1.798 Pembinaan dan Monitoring + 0.595 Performance – 0.508 Kapasitas Pembayaran - 1.125 Kapasitas Financial Model regresi dari analisis regeresi logistik dibandingkan dengan model regresi dari analisis regresi berganda. Bedanya dengan regresi logistik hanya pada variabel terikat yang digunakan. Dalam analisis regresi berganda variabel terikatnya adalah Bed Debt Ratio (BDR) masing-masing fasilitas (account) pinjaman. Namun dari hasil analisis model analisis regresi berganda tidak tepat digunakan, karena tidak ada satu variabel yang dianalisa signifikan, sehingga model tidak dapat memprediksi populasi.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Swamitra, pembina pinjaman, peminjam, prosedur pemberian pinjaman, pembinaan dan monitoring, jaminan, penagihan, analisa check list/evaluasi pinjaman, analisis deskriptif, analisis faktor, analisis regresi logistik, analisis regresi berganda.
Subjects: Manajemen Keuangan
Depositing User: Library
Date Deposited: 18 Aug 2011 08:34
Last Modified: 11 Aug 2016 05:08
URI: http://repository.sb.ipb.ac.id/id/eprint/200

Actions (login required)

View Item View Item