Susilawati, - (2008) Analisis motivasi, budaya organisasi dan kompetensi dalam pencapaian kinerja pegawai dinas peternakan dan perikanan kabupaten siak. Masters thesis, Institut Pertanian Bogor.
![]()
|
PDF
6EK-01-Susilawati-Cover.pdf - Published Version Download (353kB) |
|
![]()
|
PDF
6EK-02-Susilawati-Abstract.pdf - Published Version Download (311kB) |
|
![]()
|
PDF
6EK-03-Susilawati-Ringkasaneksekutif.pdf - Published Version Download (320kB) |
|
![]()
|
PDF
6EK-04-Susilawati-Daftarisi.pdf - Published Version Download (319kB) |
|
![]()
|
PDF
6EK-05-Susilawati-Pendahuluan.pdf - Published Version Download (324kB) |
Abstract
Di Negara sedang berkembang seperti Indonesia, birokrasi pemerintahan baik di pusat maupun terutama di daerah memegang peranan penting dalam pembangunan. Hal tersebut terjadi karena sektor-sektor lainnya seperti sektor swasta dan sektor masyarakat belum banyak memainkan peranan yang seharusnya dijalankannya. Untuk itu birokrat pemerintah daerah dituntut untuk bekerja secara profesional dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, terutama dalam memberikan pelayanan pada masyarakat secara efektif dan efisien. Masyarakat semakin kritis dan berani menuntut haknya dalam memperoleh pelayanan prima dari aparatur pemerintah. Oleh karenanya aparatur pemerintah harus berupaya meningkatkan kinerjanya dalam bentuk pelayanan, panutan dan pengayoman kepada masyarakat secara baik. Pencapaian kinerja memerlukan pegawai dengan budaya organisasi dan kinerja tinggi dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara baik. Namun dalam kegiatan sehari-hari, terlihat sebagian besar pegawai pemerintah tidak memiliki semangat corporate culture yaitu tidak menunjukkan budaya yang mengacu pada efektivitas dan efisiensi yang tinggi sehingga terkesan kurang produktif, seperti tidak mematuhi jam kerja, tidak mengerjakan apapun di kantor. Hal demikian tidak sesuai dengan upaya pemerintah untuk membangun Indonesia yang memerlukan peningkatan kinerja dari aparatur pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan publik secara efektif dan efisien. Siak. Berdasarkan pengamatan, pegawai yang apel pagi Permasalahan pegawai di atas juga terjadi di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten hanya sebagian kecil saja. Hal ini mengindikasikan bahwa banyak pegawai yang datang terlambat. Di samping itu ada pula pegawai yang pulang lebih awal dari jam kerja yang berlaku. Pada saat jam kantor banyak ditemui pegawai yang tidak bekerja, hanya mengobrol dan membaca surat kabar atau majalah. Ada juga pegawai yang keluar kantor pada jam kerja untuk urusan pribadi. Hal di atas yang membuat penulis tertarik untuk meneliti faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai di dinas ini. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak (2) Merumuskan upaya untuk meningkatkan motivasi, budaya organisasi dan kompetensi dalam peningkatan kinerja pegawai Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak. Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak. Waktu pelaksanaannya dari Bulan Januari sampai dengan Februari 2008. Data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh penyebaran kuisioner di mana responden terdiri dari seluruh Pegawai Negeri Sipil d Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak, sedangkan data sekunder diperoleh dari kajian penelitian terdahulu, studi literatur, buku-buku referensi yang berkaitan dengan penelitian dan jurnal ilmiah. Untuk menganalisa data digunakan analisa kuantitatif, menggunakan metode deskripsi yang berkaitan dengan Dinas Peternakan dan Perikanan. Analisa kuantitatif dipergunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu mencari hubungan antar variabel dengan teknik statistik regresi dan korelasi dengan menggunakan SPSS 13. Penilaian terhadap kinerja pegawai adalah 4.33 dalam kategori sangat baik yang ditunjukan dengan indikator: (1) Efesiensi kerja sehingga dapat berhasil guna dan berdaya guna yang memadai sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan dengan kategori baik; (2) Kreatifitas dan daya fikir sehingga selalu mencari tata kerja baru yang lebih efektif dengan kategori baik; (3) Kemampuan pencapaian target kerja dan selalu menyampaikan laporan kerja tepat waktu dengan kategori baik. Kinerja adalah sebagai degree sampai sejauh mana sebuah organisasi dalam melaksanakan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya untuk mencapai hasil sesuai dengan target kerjanya; bila hasil kerja semakin mendekati target kerjanya maka tentu kinerjanya semakin baik. Penilaian terhadap kinerja dalam penelitian ini, merupakan penilaian yang bersifat sepihak. Untuk memperoleh umpan balik terhadap hasil penilain tersebut, penulis menyarankan agar dilakukan juga wawancara terhadap masyarakat khususnya masyarakat yang sering berhubungan dengan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak. Peningkatan kinerja pegawai Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak dapat dilihat dari: (1) Kemampuan melakukan efisiensi kerja dalam kategori baik. (2) Kemampuan melakukan kreatifitas kerja dalam kategori baik; (3) Kemampuan mencapai target kerja dalam kategori baik. Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah: (1) Motivasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak. (2) Budaya organisasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak. (3) Kompetensi mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak. Variabel paling dominan mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak adalah budaya organisasi. Motivasi, budaya organisasi dan kompetensi secara bersama-sama hanya berpengaruh 42,3% terhadap kinerja pegawai Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak ditunjukkan dengan nilai koefisien determinan sebesar r2= 0,423. Berkaitan dengan kesimpulan di atas, maka pesan atau rekomendasi yang dapat adalah: (1) Untuk memberikan nuansa kerja yang menunjang pencapaian kinerja , maka pimpinan organisasi ini perlu berinisiatif untuk mempertahankan, memelihara bahkan meningkatkan lagi faktor budaya organisasi agar tetap mempunyai hubungan maupun pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. (2) Motivasi harus ditingkatkan agar memberi kontribusi yang maksimal dalam upaya mencapai visi misi organisasi. (3) Pemerintah Kabupaten Siak hendaklah meningkatkan kompetensi Kepala Dinas agar mampu mebina bawahannya. (4) Untuk penelitian selanjutnya hendaklah mempertimbangkan faktor-faktor lain yang memungkinkan mempunyai hubungan dan pengaruh terhadap kinerja pegawai.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Motivasi, Budaya Organisasi, Kompetensi, Kinerja pegawai, koefisien determinan, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten. Siak. |
Subjects: | Manajemen Sumber Daya Manusia |
Depositing User: | SB-IPB Library |
Date Deposited: | 28 Nov 2014 03:01 |
Last Modified: | 28 Nov 2014 03:01 |
URI: | http://repository.sb.ipb.ac.id/id/eprint/2090 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |