Analisis persepsi dan sikap konsumen terhadap produk makanan berbahan dasar tepung terigu dan implikasinya terhadap keputusan usaha di kecamatan kramatjati, jakarta timur

Wanti, Biltrudis Ery (2007) Analisis persepsi dan sikap konsumen terhadap produk makanan berbahan dasar tepung terigu dan implikasinya terhadap keputusan usaha di kecamatan kramatjati, jakarta timur. Masters thesis, Institut Pertanian Bogor.

[img]
Preview
PDF
E22-01-Biltrudis-Cover.pdf - Published Version

Download (415kB)
[img]
Preview
PDF
E22-03-Biltrudis-Ringkasaneksekutif.pdf - Published Version

Download (324kB)
[img]
Preview
PDF
E22-04-Biltrudis-Daftarisi.pdf - Published Version

Download (328kB)
[img]
Preview
PDF
E22-05-Biltrudis-Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (355kB)
Official URL: http://elibrary.mb.ipb.ac.id

Abstract

Arus urbanisasi sebagai dampak dari krisis ekonomi 1998 menyebabkan keterbatasan ketersediaan lapangan pekerjaan, keterbatasan akses terhadap ketersediaan pangan dan pelayanan kesehatan, kondisi pemukiman yang semakin buruk, sarana air bersih, sanitasi dan penanganan sampah tidak memadai serta terjadinya peningkatan jumlah masyarakat pra-sejahtera. Di sisi lain terdapat tuntutan ekonomi dalam rangka pemenuhan kebutuhan bagi setiap individu maupun rumah tangga keluarga pra sejahtera agar bertahan hidup. Berdasarkan data internal Yayasan Wahana Visi Indonesia tahun 2003, 30% balita yang tinggal di wilayah kumuh seperti Jakarta dan Surabaya berada dalam kondisi kurang gizi. Berawal dari kondisi tersebut, bersama masyarakat melakukan program Peningkatan Kesehatan dan Gizi Keluarga Pra Sejahtera Perkotaan dengan tujuan umumnya adalah meningkatnya status gizi dan kesehatan anak balita pada wilayah dampingan. Program ini dijalankan dengan wilayah prioritas pada sembilan kecamatan di Jakarta dan Surabaya. Kecamatan Kramatjati menjadi salah satu wilayah sasaran program. Tepung terigu sebagai salah satu jenis komoditi yang diterima peserta program (beneficiaries) dan tepung terigu bukan menjadi makanan pokok bagi peserta program. Permasalahan yang dihadapi beneficiaries adalah bahwa paket komoditi untuk jenis ini adalah cukup besar dan bahkan terlalu besar bila hanya untuk konsumsi keluarga dalam kesehariannya, sehingga peserta tidak akan dapat menghabiskan sejumlah tepung terigu per bulan yang diterimanya. Peserta program mulai berfikir lebih jauh untuk memanfaatkan tepung terigu sebagai modal usaha secara berkelompok dengan mengolahnya menjadi produk makanan ringan. Riset pasar diperlukan untuk dapat menjawab (1) jenis produk makanan (berbahan dasar tepung terigu) yang dikenal, diperlukan dan disukai masyarakat, (2) atribut-atribut produk apa yang menjadi pertimbangan konsumen (3) sikap dan persepsi konsumen terhadap atribut-atribut produk yang terdapat pada makanan yang berbahan dasar tepung terigu (4) faktor-faktor lain yang mempengaruhi keputusan usaha kelompok untuk memproduksi jenis produk tersebut dan (5) alternatif strategi pemasaran yang akan diambil kelompok agar produksi dan pemasaran produk dapat berjalan secara kontinyu. Penelitian deskriptif yang dilakukan ini menggunakan metode survei yaitu dengan mengambil sampel dari populasi dengan melakukan wawancara kepada responden dan menggunakan panduan tanya jawab atau kuesioner. Untuk mendukung hasil penelitian juga telah dilakukan Key Informan Interview (KII) kepada staf Yayasan Wahana Visi dan Focus Group Discussion (FGD) kepada pengurus kelompok (KUB). Data sekunder digunakan untuk mendukung penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Rumah Tangga (KK) yang tinggal di wilayah Kecamatan Kramatjati dimana pelayanan program dan pengorganisasian kelompok dilakukan. Dengan populasi di tingkat RT yang sudah diketahui maka teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah kombinasi antara teknik pengambilan purposive sampling, simple cluster sampling dan convenience sampling. Secara sengaja (purposive) memilih Kecamatan Kramatjati dari sembilan kecamatan di Jakarta dan Surabaya dimana program Peningkatan Kesehatan dan Gizi Keluarga Pra Sejahtera Perkotaan ini dilaksanakan dan secara purposive atau sengaja juga memilih tiga kelurahan yaitu Cawang, Tengah dan Kramatjati dengan pertimbangan bahwa dalam pelaksanaan program di Kecamatan Kramatjati pada tahap pertama ini baru dilakukan di tiga wilayah kelurahan tersebut. Simple cluster sampling dipakai untuk menentukan jumlah sampel di setiap cluster/ wilayah dan penentuan rumah tangga terpilih untuk diwawancari dilakukan secara cofinience sampling. Dan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistika deskriptif, analisis Sikap Multiatribut Fishbein dan Analisa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk alternatif strategi bagi Kelompok Usaha Bersama (KUB) untuk mengembangkan usahanya. Dari analisis deskritif diketahui karakteristik 393 responden yaitu mayoritas berusia produktif 26-45 tahun, berjenis kelamin wanita berstatus sebagai seorang ibu dalam keluarganya serta bekerja sebagai ibu rumah tangga. Diketahui pula tingkat pendidikan responden pada umumnya adalah SMA ke bawah serta pengeluaran rata-rata per bulan berkisar antara Rp 500.001,00-Rp 700.000,00. Terdapat 29 jenis produk makanan berbahan dasar tepung terigu yang menjadi top of mind responden dan yang tertinggi prosentasenya adalah bakwan. Dan bila ditelaah lagi tentang top of mind mayoritas tergolong kelompok jenis makanan basah serta tidak bermerek. Mayoritas responden telah mengenal produk makanan berbahan dasar tepung terigu dari keluarga dan mengkonsumsinya dalam 24 jam terakhir. Berkaitan dengan pembelian, mayoritas responden melakukan pembelian terlebih dahulu sebelum mengkonsumsinya. Diketahui pula karena alasan kebiasaan, mayoritas responden melakukan pembelian dan mengkonsumsi produk tersebut dan hampir seluruh responden lebih dari enam bulan telah mengkonsumsinya. Dan dengan frekuensi yang sering (2-3 kali seminggu). Sebagian responden melakukan pembelian di warung dan jika ada dari sebagian responden yang memilih produk bermerek, alasan yang dipilihnya adalah karenan rasanya cocok dengan selera. Namun demikian tidak seluruhnya dari responden loyal terhadap merek yang dipilih, dan diantaranya tidak memaksakan diri melakukan pembelian makanan berbahan dasar tepung terigu dengan merek tertentu dengan alasan adalah bosan dan ingin mencari variasi yang lain. Bagi responden, ada beberapa cara yang ditempuh dalam mengambil keputusan untuk melakukan pembelian produk makanan berbahan dasar tepung terigu. Diketahui mayoritas responden memutuskan pembelian secara mendadak saja dan sebagian besar membeli dengan inisiatif sendiri berdasar informasi atau pengetahuan produk yang diperolehnya. Diketahui pula bahwa mayoritas responden mengkonsumsi produk yang telah dibelinya adalah di rumah. Secara keseluruhan tentang proses pembelian yang dilakukan responden,mayoritas responden melkukan proses pembelian tersebut dengan pertimbangan adalah faktor rasa, yang cocok dengan selera. Bila produk yang dibeli berkemasan, maka kemasan plastik lebih dipilih oleh mayoritas responden dengan alasan kepraktisan. Antara Top of Mind reponden dengan jenis makanan yang disukai terdapat perbedaan. Untuk jenis makanan yang paling disukai responden adalah tergolong makanan Asin-Kering. Dari analisis sikap Multiatribut Fishbein untuk keseluruhan atribut produk makanan berbahan dasar tepung terigu yang dievaluasi responden, atribut kebersihan memperoleh skor tertinggi yaitu sebesar 2,92, yang selanjutnya diikuti atribut kualitas sebesar 2,61 dan atribut rasa 2,11. Ini menunjukkan bahwa responden atau konsumen akan mempertimbangkan dalam pembelian adalah atribut kebersihan, kualitas dan rasa. Dengan memperhatikan hasil analisis persepsi dan sikap konsumen serta analisis SWOT dalam proses FGD yang dilakukan pengurus KUB maka disusun strategi pemasaran kelompok yaitu (1) pilihan tempat pemasaran produk dimana warung masih dipertahankan sebagai alternatif tempat penjualan atau pemasaran sambil mencari peluang yang lain, (2) segmentasi pasar masaih untuk golongan menengah ke bawah, (3) memanfaatkan keluarga untuk membagikan pengetahuan produk kepada konsumen, (4) mengembangkan jenis produk makanan yang biasa dikonsumsi konsumen (misalnya bakwan) untuk memanfaatkan top of mind responden disamping tetap mempertahan produk makanan Asin-Kering yang sekarang dijalankan (misalnya chesee stick, keripik), karena jenis makanan Asin Kering ini menjadi jenis makanan yang paling disukai konsumen di Karamatjati, (5) memperkuat atribut internal produk untuk kebersihan, kualitas dan rasa dari produk makanan dengan pelatihan untuk sumber daya manusia untuk mempertahan dan meningkatkan atribut-atribut produk tersebut. Meskipun merek bukan menjadi pilihan utama responden dalam membeli dan mengkonsumsi, dalam rangka menjamin kualitas akan ditempuh legalitas produk (surat ijin usaha dan produksi), serta tidak meninggalkan perhatian akan faktor eksternal lainnya seperti kemasan dan kemudahan memperoleh. Selain itu juga diperhatikan faktor kontinyuitas ketersediaan

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Tepung Terigu, Persepsi, Sikap, Analisis Multiatribut Fishbein.
Subjects: Manajemen Pemasaran
Depositing User: SB-IPB Library
Date Deposited: 13 Jan 2015 08:26
Last Modified: 13 Jan 2015 08:26
URI: http://repository.sb.ipb.ac.id/id/eprint/2195

Actions (login required)

View Item View Item