Sinaga, Antonya Rumondang (2009) Analisis pengaruh merger akuisisi terhadap kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi di bursa efek indonesia. Masters thesis, Institut Pertanian Bogor.
![]()
|
PDF
R38-01-Antonya-Cover.pdf - Published Version Download (411kB) |
|
![]()
|
PDF
R38-02-Antonya-Abstract.pdf - Published Version Download (359kB) |
|
![]()
|
PDF
R38-02-Antonya-Ringkasan.pdf - Published Version Download (384kB) |
|
![]()
|
PDF
R38-04-Antonya-Daftarisi.pdf - Published Version Download (360kB) |
|
![]()
|
PDF
R38-05-Antonya-Pendahuluan.pdf - Published Version Download (703kB) |
Abstract
Di tengah iklim dunia usaha yang kurang mendukung dewasa ini dan dengan semakin ketatnya persaingan, pengusaha dituntut untuk dapat meningkatkan daya saing perusahaan untuk mampu bertahan dalam persaingan yang ketat tersebut (Prasetyo, 2004). Salah satu alternatif untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan perusahaan adalah dengan cara memperluas usaha melalui penggabungan usaha (business combination). Terlebih dalam memasuki kuartal II-2009, diperkirakan akan banyak emiten melakukan aksi merger, akuisisi, atau joint venture dengan investor asing. Salah satu alasan merger ini adalah kebijakan kepemilikan tungal (single presence policy/SPP) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (Kompas, 2 Juni 2008). Pengujian hipotesis yang ada bertujuan untuk menjawab pertanyaan apakah kinerja perusahaan publik yang diproksikan ke dalam delapan rasio keuangan setelah merger dan akuisisi mengalami peningkatan dibandingkan kinerja perusahaan publik sebelum merger dan akuisisi. Analisis ini akan menguji kinerja 1 tahun sebelum perusahaan publik melakukan merger dan akuisisi, dan 1-5 tahun setelah perusahaan publik melakukan merger dan akuisisi yang diproksikan ke dalam delapan rasio keuangan, yaitu Current Ratio (CR), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Debt To Equity Ratio (DER), Operating Profit Margin (OPM), Total Asset Turnover (TATO), Price Earning Ratio (PER) dan Price To Book Value (PBV). Analisis dimulai dengan mengumpulkan data-data laporan keuangan masing-masing perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi lalu mengolahnya untuk mendapatkan rasio-rasio keuangan yang akan dihitung untuk kemudian digunakan dalam tahap analisis. Pada awal penelitian perhitungan rasio-rasio keuangan dipisahkan berdasarkan perusahaan untuk mengetahui perkembangan per perusahaan sebelum dan sesudah Merger dan Akuisisi, yang akan dibahas berikut ini. Pergerakan rasio keuangan dapat dilihat pada Grafik Rasio Perusahaan masing-masing. Sedangkan Grafik Growth menggambarkan arah pergerakan pertumbuhan kinerja keuangan fundamental perusahaan yang mengambil elemen-elemen dari laporan keuangan perusahaan masing-masing. Sedangkan Grafik Harga Saham menggambarkan pergerakan harga saham perusahaan masing-masing. Dari Grafik Rasio dan Grafik Growth dapat dilihat adanya kecenderungan peningkatan kinerja fundamental perusahaan yang menunjukkan peningkatan secara umum pada tahun ke-3 sampai dengan ke-5. Hal ini juga tergambar pada sebagian besar penelitian yang meneliti kinerja 1sampai dengan 2 tahun perusahaan setelah melakukan merger dan akuisisi. Kebanyakan penelitian tersebut menunjukkan hasil yang kurang menggembirakan dimana ternyata merger dan akuisisi tidak membawa pengaruh yang lebih baik terhadap financial performance perusahaan, bahkan cenderung justru lebih buruk. Terkecuali pada PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk. (BCAP) yang mengalami peningkatan yang sangat signifikan pada tahun ke 3 tapi mengalami penurunan yang lebih signifikan lagi pada tahun ke 4 & tahun ke 5. Hal ini dikarenakan BCAP merupakan perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, yang sangat terkena imbas kenaikan maupun penurunan pasar modal dunia. Tahap selanjutnya yaitu tahap analisis, dengan menggunakan Uji Peringkat Tanda Wilcoxon. Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa Merger dan Akuisisi tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi. Hal ini ditunjukkan pada sebagian besar rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini, yang menunjukkan kinerja fundamental Perusahaan. Kecuali pada Price Earning Ratio (PER) yang mengalami perbedaan yang signifikan dalam jangka waktu tahun ke 3 sampai dengan tahun ke 5 setelah melakukan merger dan akuisisi. Yang menyatakan bahwa dengan taraf signifikansi 5% (α=5%), hasil pengujian Price Earning Ratio (PER) didapatkan untuk uji sebelum dan sesudah t=1 … t=2 Asymp.Sig > 0.05. Dengan demikian H0PER1-2 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Price Earning Ratio (PER) perusahaan publik 1 tahun sebelum melakukan merger dan akuisisi dengan Price Earning Ratio (PER) perusahaan publik setelah 1 tahun sampai dengan 5 tahun melakukan merger dan akuisisi. Sedangkan uji sebelum dan sesudah t=3 … t=5 Asymp.Sig < 0.05. Dengan demikian H0PER3-5 ditolak, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara Price Earning Ratio (PER) perusahaan publik 1 tahun sebelum melakukan merger dan akuisisi dengan Price Earning Ratio (PER) perusahaan publik setelah 3 tahun sampai dengan 5 tahun melakukan merger dan akuisisi. Tahap selanjutnya yaitu tahap analisis dengan menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda. Ditunjukkan oleh nilai Sig Dt yang merupakan Signifikansi Variabel Dt (Dummy tahun ke-) dengan taraf signifikansi 5% (α=5%), hasil pengujian kedelapan rasio keuangan untuk uji sebelum dan sesudah t=1 … t=5, menyatakan bahwa Sig Dt > 0.05. Dengan demikian H0 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja perusahaan publik 1 tahun sebelum melakukan merger dan akuisisi terhadap kinerja perusahaan publik setelah 1 tahun sampai dengan 5 tahun melakukan merger dan akuisisi yang diproksikan dengan Current Ratio (CR), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Debt To Equity Ratio (DER), Operating Profit Margin (OPM), Total Asset Turnover (TATO), Price Earning Ratio (PER) dan Price To Book Value (PBV) dengan Price To Book Value (PBV). Terlihat bahwa tujuan perusahaan publik di Indonesia melakukan merger dan akuisisi lebih kepada upaya mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan (going concern) atau motivasi untuk menyelamatkan perusahaan dari ancaman kebangkrutan. Hal ini tercermin dari sebagian besar perusahaan target yang diakuisisi oleh para emiten yang menjadi objek penelitian merupakan anak perusahaan atau perusahaan yang memiliki hubungan khusus. Hal ini mencerminkan motivasi kegiatan M&A yang berupa pemenuhan jumlah asset, mengurangi pajak, maupun deregulasi.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Merger and Acquisition, Financial Ratio, Company Financial Performance Merger dan Akuisisi, Rasio-rasio Keuangan, Kinerja Keuangan Perusahaan |
Subjects: | Manajemen Keuangan |
Depositing User: | Library |
Date Deposited: | 24 Dec 2011 05:40 |
Last Modified: | 22 Oct 2014 08:25 |
URI: | http://repository.sb.ipb.ac.id/id/eprint/222 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |