Analisis pengendalian persediaan bahan baku base material pada industri keramik di pt.xyz

Susanti, Lidya (2015) Analisis pengendalian persediaan bahan baku base material pada industri keramik di pt.xyz. Masters thesis, Institut Pertanian Bogor.

[img]
Preview
Text
E47-01-Lidya-Cover.pdf

Download (476kB) | Preview
[img]
Preview
Text
E47-02-Lidya-Ringkasan.pdf

Download (348kB) | Preview
[img]
Preview
Text
E47-03-Lidya-Summary.pdf

Download (341kB) | Preview
[img]
Preview
Text
E47-04-Lidya-Daftarisi.pdf

Download (642kB) | Preview
[img]
Preview
Text
E47-05-Lidya-Pendahuluan.pdf

Download (696kB) | Preview
[img] Text
Tesis.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
Official URL: http://elibrary.sb.ipb.ac.id

Abstract

Industri keramik saat ini merupakan salah satu industri yang sedang berkembang dengan varian produk yang beragam meliputi keramik tile, walltile, tableware, bath and sanitary. Persediaan bahan baku pada perusahaan sangatlah penting, namun perlu dikendalikan untuk menghemat biaya. Salah satu industri keramik di Indonesia adalah PT. XYZ. Produksi tile terus meningkat dalam tiga tahun terakhir dari 1.7 juta m2 pada tahun 2012 menjadi 2.3 juta m2 pada tahun 2014. Permasalahan yang dihadapai PT XYZ adalah tingginya total persediaan sehingga menyebabkan tingginya biaya persediaan. Pada PT. XYZ target total kecukupan persediaan untuk bahan baku base material untuk lokal satu bulan dan untuk impor dua setengah bulan, kenyatannya untuk base material secara keseluruhan rata-rata diatas empat bulan. Tujuan dari penelitian adalah menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan kondisi persediaan bahan baku base material berlebih di PT. XYZ dan menganalisis persediaan bahan baku base material agar dapat dikendalikan. Metode yang digunakan untuk menjawab faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kondisi persediaan bahan baku base material berlebih di PT. XYZ yaitu dengan menggunakan diagram sebab akibat (fish bone), melalui wawancara dengan responden internal. Penyebab-penyebab potensial tersebut melalui kuesioner dengan responden internal, kemudian dilakukan pembobotan dengan mengggunakan metode perbandingan berpasangan (pairwise comparison) dengan dibantu software expert choice 2000, untuk mendapatkan penyebab masalah yang paling dominan. Model yang digunakan untuk menjawab mengenai analisis persediaan bahan baku base material agar dapat dikendalikan yaitu menggunakan model Economic Order Quantity (EOQ). EOQ merupakan model sederhana untuk menentukan jumlah pemesanan optimum. Standar pemesanan dapat diperoleh dengan menggunakan model EOQ, sehingga diperoleh nilai jumlah setiap kali pemesanan, frekuensi pemesanan, titik melakukan pemesanan ulang (ROP), total biaya pemesanan (TOC), total biaya penyimpanan (TCC) dan total biaya persediaan (TIC). Jumlah setiap kali pemesanan dapat diperoleh setelah kita mengetahui jumlah permintaan atau kebutuhan, biaya pesan dan biaya simpan. Penelitian ini dilakukan di PT. XYZ yang berlokasi di Gunung Puteri, Bogor. Pengumpulan dan pengolahan data dilakukan di bulan April 2015. Data-data yang digunakan yaitu yang berkaitan dengan persediaan bahan baku. Hasil penelitian bahwa penyebab kondisi persediaan bahan baku base material berlebih di PT. XYZ yaitu karena tidak ada standar pemesanan. Pada sub faktor tidak ada standar pemesanan yang memiliki nilai bobot paling tinggi, yaitu tidak ada standar jumlah pemesanan dengan nilai bobot 0.650. Sub faktor yang memiliki nilai bobot paling tinggi artinya sub faktor tersebut menjadi prioritas utama untuk lebih di fokuskan oleh perusahaan. Hasil pengklasifikasian berdasarkan analisis ABC item yang akan di analisis yaitu item yang termasuk klasifikasi A. Item yang termasuk klasifikasi A tersebut yaitu clay ex belitung jw, clay ja 1/ja b dan sodium feldspar. Ketiga item persediaan tersebut memberikan kontribusi sekitar 81% dari total nilai penggunaan persediaan base material selama tujuh bulan. Berdasarkan hasil aplikasi model EOQ jumlah permintaan atau kebutuhan yang dibutuhkan dalam tujuh bulan pada clay ex belitung jw yaitu sebesar 17 575.1 ton, clay ja 1/ja b sebesar 12 128.9 ton dan sodium feldspar sebesar 24 656.7 ton. Jumlah setiap kali pemesanan pada ketiga item persediaan yang memberikan total biaya persediaan minimum untuk clay ex belitung jw adalah sebesar 600 ton, clay ja 1/ja b sebesar 500 ton dan sodium feldspar sebesar 400 ton dengan intensitas pemesanan selama periode 7 bulan masing-masing adalah 29 kali, 24 kali dan 62 kali. Ketiga jenis item base material tersebut dipesan pada saat jumlah yang tersedia di gudang adalah clay ex belitung jw yaitu sebesar 3 048.8 ton, clay ja 1/ja b sebesar 1 978.9 ton dan sodium feldspar sebesar 3 873.5 ton. Jumlah tersebut sudah termasuk jumlah persediaan pengaman untuk mengantisipasi ketidak pastian kebutuhan selama periode masa tunggu. Persediaan pengaman untuk clay ex belitung jw yaitu sebesar 538.1 ton, clay ja 1/ja b sebesar 246.2 ton dan sodium feldspar sebesar 351.1 ton. Persediaan bahan baku base material dapat dikendalikan dengan mengunakan model EOQ, sehingga didapatkan jumlah setiap kali pemesanan, frekuensi pemesanan, titik melakukan pemesanan ulang, total biaya pemesanan, total biaya penyimpanan, dan total biaya persediaan. Perbandingan total biaya persediaan antara model EOQ dan kebijakan perusahaan didapatkan hasil bahwa dengan model EOQ dalam tujuh bulan dapat menghemat Rp311 612 769. Model EOQ dapat dijalankan apabila semua Departemen yang terlibat dapat berkoordinasi dengan baik. PT. XYZ juga harus dapat membuat standar pengendalian persediaan yaitu jumlah setiap kali pemesanan, frekuensi pemesanan, dan titik pemesanan ulang. PT.XYZ tidak menghendaki terjadinya kehabisan dan kelebihan persediaan sehingga harus menerapkan persediaan pengaman yang efisien. Saran untuk PT. XYZ penelitian selanjutnya dapat meneruskan pengendalian persedian bahan baku menggunakan model EOQ dengan analisis ABC klasifikasi B agar semua item dapat dilakukan analisis secara bertahap. Tahun 2016 apabila perusahaan memiliki rencana untuk menambah jumlah produksinya maka harus diketahui dahulu besarnya kebutuhan melalui prediksi kebutuhan (forecasting).

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: 2(E47)Sus a
Uncontrolled Keywords: biaya, EOQ, frekuensi, persediaan, ROP, Economic Order Quantity, cost, EOQ, frequency, inventory, ROP
Subjects: Manajemen Produksi dan Operasi
Depositing User: SB-IPB Library
Date Deposited: 20 Apr 2016 05:37
Last Modified: 12 Nov 2019 03:13
URI: http://repository.sb.ipb.ac.id/id/eprint/2232

Actions (login required)

View Item View Item