Pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan pada claim assessment center pt asuransi jasa indonesia (persero)

Wulandari, Dessy (2015) Pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan pada claim assessment center pt asuransi jasa indonesia (persero). Masters thesis, Institut Pertanian Bogor.

[img]
Preview
Text
E43-01-Dessy-Cover.pdf

Download (360kB) | Preview
[img]
Preview
Text
E43-02-Dessy-Summary.pdf

Download (369kB) | Preview
[img]
Preview
Text
E43-03-Dessy-Ringkasan.pdf

Download (331kB) | Preview
[img]
Preview
Text
E43-04-Dessy-Daftarisi.pdf

Download (412kB) | Preview
[img]
Preview
Text
E43-05-Dessy-Pendahuluan.pdf

Download (765kB) | Preview
[img] Text
Tesis.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
Official URL: http://elibrary.sb.ipb.ac.id

Abstract

Pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan turut campur tangan dalam mengatur tentang penetapan tarif premi serta ketentuan biaya akuisisi pada lini usaha asuransi kendaraan bermotor dan harta benda serta jenis resiko khusus meliputi banjir, gempa bumi, letusan gunung berapi dan tsunami yang mulai berlaku efektif tanggal 01 Maret 2014. Konsekuensi dari peraturan ini adalah adanya peningkatan persaingan pelayanan di bagian klaim sebagai added value. Peningkatan tuntutan peran dan beban kerja dapat memicu stres kerja pada karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi stres kerja, menganalisis pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan serta merumuskan strategi untuk mengelola stres kerja dan meningkatkan kinerja karyawan pada Sub Divisi Claim Assessment Center Asuransi Kendaraan Bermotor PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero). Penelitian ini menggunakan metode sensus dengan responden sebanyak 31 orang. Pengukuran stres kerja dilakukan dengan menggunakan alat ukur survey diagnosis stress (SDS). Pengujian pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan menggunakan partial least square (PLS). Alat ukur ini juga digunakan untuk mengukur pengaruh masing-masing indikator stres kerja terhadap kinerja karyawan. Hasil pengujian data menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan mengalami stres kerja pada kategori sedang. Stres kerja pada kategori sedang ini didominasi oleh stressor ambiguitas peran dan beban kerja berlebihan kualitatif. Stres kerja kategori tinggi ditemukan pada stressor konflik peran dan beban kerja berlebihan kuantitatif. Hasil pengujian hubungan antar variabel penelitian dengan menggunakan scatter plot diagram menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan (no relationship) antara stres kerja dengan kinerja karyawan. Hasil pengujian partial least square (PLS) dengan mengacu pada nilai t-statistik menyimpulkan bahwa tidak ada pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan. Pada penelitian ini didapati nilai original sample sebesar 0,045734. Hal ini menjelaskan bahwa peningkatan stres kerja mendorong peningkatan kinerja karyawan sebesar 0,045734. Nilai original sample ini relatif kecil. Berdasarkan hal itu, maka dapat dijelaskan bahwa tidak ditemukan cukup informasi yang mendukung stres kerja mempengaruhi kinerja karyawan. Kondisi ini juga ditegaskan dengan hasil pengujian pengaruh masing-masing stressor yang menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara masing-masing indikator stres kerja terhadap kinerja karyawan. Karyawan secara sadar memahami kontrak kerja dengan perusahaan sehingga mampu mengesampingkan stres kerja yang dirasakan dan terus bekerja optimal. Strategi pengelolaan stres kerja oleh perusahaan dapat difokuskan pada stressor yang secara dominan menimbulkan stres kerja kategori sedang pada karyawan yaitu stressor ambiguitas peran dan beban kerja berlebihan kualitatif. Penelitian ini merekomendasikan pengelolaan stres kerja dengan pendekatan organisasi dan pendekatan individual. Pendekatan organisasi dapat dilakukan dengan evaluasi atas staffing model dan pekerjaan yang ada di bagian klaim agar sesuai dengan peran dan kewenangan staff yang ditempatkan dan review atas standar service level agreement penyelesaian klaim khususnya pada penutupan ritel korporasi (perusahaan pembiayaan). Penguatan pengelolaan stres kerja oleh individu dapat dilakukan dengan kegiatan-kegiatan informal oleh perusahaan. Penelitian ini juga merekomendasikan perusahaan untuk tetap mempertahankan kontrak kerja antara karyawan dengan perusahaan yang memuat reward dan punishment untuk mendorong penguatan faktor individual dalam mencapai kinerja optimal. Nilai R-Square model penelitian sebesar 0,2% yang berarti bahwa stres kerja mampu menjelaskan variabel kinerja sebesar 0,20% dan selebihnya dipengaruhi oleh variabel lainnya. Pada penelitian selanjutnya, disarankan untuk memasukkan variabel lain selain stres kerja itu sendiri untuk dianalisis pengaruhnya terhadap kinerja karyawan.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: 4(E43)Wul p
Uncontrolled Keywords: stres kerja, survey diagnosis stress (SDS). work stress, survey diagnosis stress (SDS).
Subjects: Manajemen Sumber Daya Manusia
Depositing User: SB-IPB Library
Date Deposited: 26 Apr 2016 04:33
Last Modified: 12 Nov 2019 06:35
URI: http://repository.sb.ipb.ac.id/id/eprint/2290

Actions (login required)

View Item View Item