Mumbunan, Carry E.F (2015) Implementasi pembangunan berkelanjutan perusahaan pertambangan dan peleburan mineral (kasus penambangan emas pangkor di jawa barat dan peleburan alumunium di sumatera utara). Doctoral thesis, Institut Pertanian Bogor.
|
Text
6DM-01-Mumbunan-Cover.pdf - Published Version Download (358kB) | Preview |
|
|
Text
6DM-02-Mumbunan-Ringkasan.pdf - Published Version Download (396kB) | Preview |
|
|
Text
6DM-03-Mumbunan-Summary.pdf - Published Version Download (393kB) | Preview |
|
|
Text
6DM-04-Mumbunan-Daftarisi.pdf - Published Version Download (557kB) | Preview |
|
|
Text
6DM-05-Mumbunan-Pendahuluan.pdf - Published Version Download (697kB) | Preview |
|
![]() |
Text
Disertasi.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Operasi industri berbasis bahan mineral di Indonesia sering bersentuhan dengan masalah lingkungan terkait dengan penggunaan bahan kimia berbahaya dan beracun (B3) dan isu pencemaran lingkungan, pembukaan lahan permukaan dan tumpang tindih lahan karena umumnya deposit mineral berada di kawasan hutan, penggunaan air untuk proses produksi, dan besaran kontribusi terhadap lingkungan sosial sekitar daerah operasi. Tuntutan pemenuhan peraturan lingkungan yang lebih ketat dan permintaan stakeholder masyarakat sekitar operasi perusahaan, telah mendorong perusahaan melaksanakan operasi yang lebih efisien dan mengoptimumkan pemanfaatan sumber daya alam serta pelaksanaan kegiatan corporate social responsibility yang tepat sasaran. Pengelolaan sumber daya alam tidak lepas dari peran sumber daya manusia. Sikap para manajer perusahaan terhadap lingkungan alam merupakan sikap secara keseluruhan untuk mengabaikan atau merespon terhadap keberpihakan lingkungan untuk isu-isu atau masalah yang terkait dengan lingkungan, sehingga perlu mengetahui tingkat signifikansi dari sikap manajer terhadap pembangunan berkelanjutan perusahaan. Permasalahan yang dihadapi perusahaan pada saat beroperasi, dan tantangan keberlanjutan dari daerah operasinya dan dari usahanya itu sendiri, perlu diteliti bagaimana pengelolaan lingkungan dilakukan oleh manajemen perusahaan menurut cara pandang karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi sikap karyawan/manajer terhadap program lingkungan, orientasi keberlanjutan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan perusahaan. Penelitian dilaksanakan perusahaan yang berbeda yaitu perusahaan penambangan emas Pongkor yang terletak pada bagian sebelah barat Kabupaten Bogor, tepatnya di sekitar kawasan hutan Taman Nasional Gunung Halimun Salak dan perusahaan Inalum di Sumatera Utara sebagai perusahaan penghasil aluminium primer pertama di Asia Tenggara. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2015. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung melalui survey kepada responden melalui penyebaran kuesioner. Data sekunder diperoleh dari tinjauan literatur, jurnal, internet dan studi kepustakaan yang lainnya yang dianggap relevan. Pengumpulan data dengan mengambil responden para manajer perusahaan dengan teknik purposive sampling. Persepsi karyawan terhadap pembangunan keberlanjutan sebagai responden dituangkan dalam pengisian kuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan yang mengukur variabel penelitian dengan skala Likert 1 – 5. Analisis data menggunakan SEM-PLS dengan bantuan software smartPLS ver 2.0 M3 dengan mempertimbangkan rule of thumb sampel yang kurang dari 100 dan jumlah indikator penelitian dibandingkan dengan jumlah koefisien yang harus diduga dalam membangun model penelitian serta pertimbangan tidak mengasumsikan data harus dengan penyebaran tertentu. Hasil evaluasi pada model pengukuran menunjukkan variabel laten penelitian memiliki validitas dan reliabilitas yang baik, dimana nilai AVE dan CR nya secara umum memiliki nilai di atas nilai kritis yaitu AVE ≥ 0.5 dan CR ≥ 0.7. Komitmen, pengetahuan dan praktek pelaksanaan program lingkungan valid mengukur konstrak orientasi keberlanjutan lingkungan perusahaan. Praktek pelaksanaan program lingkungan memberikan kontribusi pengukuran tertinggi terhadap orientasi keberlanjutan lingkungan di Pongkor sebesar 0.9129, sedangkan di Inalum kontribusi tertinggi adalah komitmen (0.9412). Konstrak pembangunan berkelanjutan perusahaan diukur paling kuat oleh aspek lingkungan baik di Pongkor maupun Inalum. Analisis hubungan kausal dalam model struktural menunjukkan perbedaan signifikansi yang berbeda dari kedua sample perusahaan. Faktor perilaku ekstra karyawan tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap karyawan terhadap pelaksanaan program lingkungan. Hubungan antara persepsi karyawan terhadap peraturan lingkungan yang semakin ketat terhadap perusahaan terhadap sikap karyawan terhadap pelaksanaan program lingkungan.di Inalum tidak berpengaruh secara signifikan. Keragaman variabel sikap terhadap lingkungan dijelaskan oleh aspek peraturan, norma dan perilaku ekstra (organizational citizenship behavior untuk lingkungan) sebesar 50.98 persen di model Pongkor dan 73.90 persen di model Inalum. Orientasi keberlanjutan lingkungan dijelaskan oleh sikap terhadap pelaksanaan program lingkungan sebesar 79.74 persen di Pongkor dan 79.83 persen di Inalum, sedangkan pembangunan berkelanjutan perusahaan dijelaskan oleh orientasi keberlanjutan lingkungan sebesar 58.64 persen di Pongkor dan 75.70 persen di Inalum. Penelitian di kedua perusahaan yang dijadikan obyek penelitian menemukan hubungan pengaruh yang berbeda terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi sikap karyawan terhadap pelaksanaan program lingkungan. Peraturan dipersepsikan tidak berpengaruh signifikan di Inalum sedangkan di Pongkor perilaku ekstra karyawan tidak berpengaruh signifikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi orientasi lingkungan yaitu sikap karyawan dan perilaku ekstra karyawan berpengaruh signifikan di kedua perusahaan, demikian juga orientasi keberlanjutan berpengaruh signifikan terhadap pembangunan berkelanjutan perusahaan. Aspek lingkungan merupakan faktor paling dominan dalam menggambarkan pembangunan berkelanjutan perusahaan di kedua perusahaan. Perusahaan perlu meningkatkan program lingkungan yang melibatkan karyawan lebih proaktif. Manajemen juga harus mampu mengkomunikasikan program-programnya yang terkait dengan keberlanjutan secara tepat dengan pemangku kepentingan di sekitar perusahaan.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | orientasi keberlanjutan lingkungan, pembangunan berkelanjutan perusahaan, perilaku ekstra karyawan, sikap terhadap program lingkungan. corporate sustainable development, environmental program, environmental sustainability orientation, extra-behavior. |
Subjects: | Manajemen Agribisnis |
Depositing User: | SB-IPB Library |
Date Deposited: | 09 Jun 2016 02:57 |
Last Modified: | 01 Nov 2019 02:43 |
URI: | http://repository.sb.ipb.ac.id/id/eprint/2401 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |