Analisis manajemen pengendalian mutu pada kilang kelapa sawit

Karo-Karo, Tambah (1995) Analisis manajemen pengendalian mutu pada kilang kelapa sawit. Masters thesis, Institut Pertanian Bogor.

[img]
Preview
Text
R05-01-Karo-karo-Cover.pdf - Published Version

Download (556kB) | Preview
[img]
Preview
Text
R05-02-Karo-karo-Ringkasan.pdf - Published Version

Download (403kB) | Preview
[img]
Preview
Text
R05-03-Karo-Daftarisi.pdf - Published Version

Download (550kB) | Preview
[img]
Preview
Text
R05-04-Karo-karo-Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (630kB) | Preview
[img] Text
Tesis full.pdf
Restricted to Registered users only

Download (9MB)
Official URL: http://lib.sb.ipb.ac.id/

Abstract

Mutu Crude Palm Oil (CPO) yang dihasilkan oleh Kilang Sawit Ulu Sebol (KSUS) masih ada yang tidak sesuai dengan standar yang ditentukan, sementara persaingan dalarn agribisnis kelapa sawit semakin hari semakin meningkat. Disamping itu Johore Tenggara Oil Palm (JTOP) Sdn. Bhd. belum melaksanakan sistem jaminan mutu IS0 9000, sedangkan beberapa perusahaan kelapa sawit yang ada di Malaysia telah mulai melaksanah sistem jaminan mutu IS0 9000, sehingga dikhawatirkan lambat laun JTOP Sdn. Bhd. kalau tidak memperbaiki mutu CPO yang dihasilkan akan kalah bersaing dengan perusahaan sejenis di pasar internasional. Tujuan Geladikarya hi adalah untuk menentukan model pengendalian mutu CPO yang tepat bagi JTOP Sdn. Bhd. Untuk itu perlu dipelajari : sistem pengendalian mutu yang telah diterapkan, parameter yang mempengaruhi mutu CPO yang dominan, analisis control chart, dan analisis kemampuan proses. Seterusnya akan dipelajari kesiapan perusahaan untuk menerapkan sistem jaminan mutu IS0 9000. Geladikarya dilaksanakan mulai tanggal 15 Januari 1995 sampai dengan 24 Februari 1995. Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan sekunder. Data primer adalah hasil wawancara dengan pimpinan kilang dan karyawan lapangan, sedangkan data sekunder yaitu mutu CPO produksi yang dihasilkan. Sampel Asam Lemak-Bebas (ALB) dan kadar air diambil sebanyak 10 kali per hari, mulai dari tanggal 1 Januari 1995 sampai 12 Februari 1995 (300 sampel), sedangkan sampel kadar kotoran dan Nilai Peroksida (PV) diambil sebanyak 20 kali per bulan, mulai dari bulan januari 1994 sampai Januari 1995 (240 sampel). Hasil analisis manajemen menunjukkan bahwa pengendalian mutu panen di ladang dan mutu Buah Tandan Baru (BTB) diterima di kilang masih belum sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Pengendalian mutu di kilang dan produk akhir telah berjalan dengan baik. Hasil analisis control chart adalah : ALB di atas had atas (UCL) sebanyak 24.7 % sedangkan di bawah had bawah (LCL) sebanyak 26.7 %, kadar air di atas UCL sebanyak 24.7 % sedangkan dibawah LCL sebanyak 4 %, kadar kotoran di atas sebanyak UCL 11.7% dan PV di atas sebanyak UCL 24.6 % sedangkan dibawah LCL sebanyak 14.2 %. ALB CPO produksi di bawah LCL akibat mutu BTB yang dipanen cenderung kearah kurang masak dan tidak masak karena pemanen mengharapkan pendapatan lebih tinggi, sedangkan mutu di atas UCL karena masih ada BTB masak yang tinggal di pokok pada rotasi pernanenan sebelumnya sehingga pada rotasi selanjutnya sudah mengarah ke terlalu masak dan tandan kosong. Kadar air produksi di atas UCL disebabkan karena faktor manusia, metode, dan mesin. Kadar kotoran berada diatas UCL akibat waktu untuk pencucian tangki-tangki minyak tidak ada karena kilang terus mengolah, sedangkan penyimpangan PV CPO yang terjadi belum diatas batas standar yang ditentukan. Selanjutnya hasil dari analisis kemampuan proses menunjukan bahwa Nilai Perbandingan Kemampuan Proses Batas Atas (CPU) ALB 1.07, kadar kotoran 1, dan PV 1.49 sudah cukup baik, sedangkan CPU kadar air 0.68 perlu diadakan perbaikan karena rnasih dibawah standar yang ditentukan (≥ 1). Seri IS0 9000 yang cocok untuk diterapkan di JTOP Sdn. Bhd. adalah seri IS0 9002 karena berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan IS0 9002 tidak banyak lagi yang perlu dipersiapkan. Dalam perencanaan sistem pengendalian mutu perlu ditingkatkan kerja sama dan saling pengertian antara semua bidang yang terlibat dalam hal mutu, yaitu dengan cara mengirim utusan (staf) masing-masing bagian (ladang dan kilang) untuk mempelajari seluk beluk pekerjaan pada bagian lainnya sehingga tercipta keterbukaan antara satu bagian dengan bagian lainnya. Selanjutnya seluruh karyawan dilibatkan dalam hal pengambilan keputusan melalui peningkatan pelaksanaan kelompok-kelompok Kawalan Mutu Kerja (KMK) yang selama ini sudah dilaksanakan . Hal-ha1 yang perlu diadakan perbaikan adalah : pengutipan buah lerai dilaksanakan oleh tenaga khusus, tenaga sortasi BTB di kilang ditambah satu orang lagi, dan analisis Material Passing Digester (MPD) didalam proses untuk mengetahui mutu tandan yang diterima di kilang, sehingga dapat dihasilkan mutu CPO sesuai dengan standar.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: JTOP Group, Sawit, Crude Palm Oil, CPO, Mutu CPO.
Subjects: Manajemen Produksi dan Operasi
Depositing User: SB-IPB Library
Date Deposited: 27 Feb 2019 01:58
Last Modified: 27 Feb 2019 01:58
URI: http://repository.sb.ipb.ac.id/id/eprint/3300

Actions (login required)

View Item View Item