Perencanaan produksi terpadu di pabrik pakan ternak pucuk tebu pt. pucuk rosan jaya bululawaty

Martanto, Hamzah Adhi (1995) Perencanaan produksi terpadu di pabrik pakan ternak pucuk tebu pt. pucuk rosan jaya bululawaty. Masters thesis, Institut Pertanian Bogor.

[img]
Preview
Text
R05-01-Murtanto-Cover.pdf - Published Version

Download (561kB) | Preview
[img]
Preview
Text
R05-02-Murtanto-Ringkasan.pdf - Published Version

Download (405kB) | Preview
[img]
Preview
Text
R05-03-Murtanto-Daftarisi.pdf - Published Version

Download (495kB) | Preview
[img]
Preview
Text
R05-04-Murtanto-Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (838kB) | Preview
[img] Text
Tesis full.pdf
Restricted to Registered users only

Download (10MB)
Official URL: http://lib.sb.ipb.ac.id/

Abstract

Industri pakan ternak dengan pengolahan limbah daun/pucuk tebu yang produk kering hasil olahannya disebut fibre, mempunyai prospek yang baik, khususnya di Jawa Timur, karena potensi bahan bakunya paling besar di seluruh Indonesia, yaitu sebesar 787.360 ton fibre/tahun pada tahun 1993. PT Pucuk Rosan Jaya yang berlokasi di desa Bakalan, Bululawang, Malang adalah salah satu pabrik yang rnemanfaatkan limbah daun/pucuk tebu tersebut dan mengolahnya menjadi Pakan ternak. Namun pabrik yang mulai beroperasi pada tanggal 2 Mei 1991, dalam kegiatan operasinya sampai saat ini ternyata masih mengalami kesulitan, yaitu belum tercapainya kesinambungan bahan baku yang diperlukan. Kesulitan ini mengakibatkan terjadinya kapasitas pabrik tidak beroperasi secara optimal, sehingga menimbulkan idle capacity sekitar 1.713,35 ton fibre/bulan sampai 2.068,20 ton fibre/bulan atau sekitar 52,92% sampai 63,84%. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi PT Pucuk Rosan Jaya, maka penelitian ini bertujuan : 1) Secara umum melakukan perencanaan produksi baru dalam rangka mencapai tingkat produksi yang optimum. 2) Secara khusus; a) Menentukan nilai tambah yang mmgkin dicapai selama satu tahun produksi b) Menentukan kapasitas optimal tiap bulan, guna mencapai nilai tambah tersebut c) Menentukan komposisi jumlah bahan baku optimal, dari masing-masing daerah asal bahan baku tiap bulan, guna mencapai kapasitas produksi tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada PT Pucuk Rosan Jaya, berkaitan dengan realisasi produksi dari tahun 1992 sampai dengan tahun 1994 dan rencana produksi tahun 1995, dapat diajukan 4 alternatif pengambilan keputusan yang dapat dipertimbangkan untuk Pemecahan masalah yaitu : 1) Berpoduksi Sesuai Proyeksi Pasokan Bahan Baku Tahun 1995 2) Berproduksi Dengan Mengopersiknn Seluruh Kapasitas Pabrik Depan tahun 1995 3) Berproduksi Dengan Mengopersikan Seluruh Kapasitas Pabrik Depan Belakang Tahun 1995 4) Berproduksi Sesuai Rencana PT Pucuk Rosan Jaya Tahun 1995 Dari hasil evaluasi terhadap 4 alternatif keputusan pemecahan masalah dalam perencanaan produksi terpadu, alternatif yang terbaik adalah alternatif 2. Alternatif ini merupakan alternatif terbaik dalam pengambilan keputusan perencanan produksi tahun 1995, karena : 1) Idle capacity untuk pabrik bagian depan nol, dan bagian belakang 11,60 % 2) Hasil produksinya (fibre) optimal, yaitu sebesar 34.868,6 ton/ tahun 3) Nilai tambah yang dicapai optimal sebesar Rp 12.529.747.000,- /tahun 4) Lebih realistis, karena tidak memerlukan investasi baru 5) Kebutuhan bahan baku yang diperlukan dapat dipenuhi Dari hasil pengolahan data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : 1) Nilai tambah/tahun yang diperoleh dengan rencana produksi PT Pucuk Rosan Jaya tahun 1995 , lebih kecil dibanding nilai tambah/tahun yang mungkin dicapai dengan rencana produksi baru tahun 1995. 2) Kapasitas produksi aktual dan kapasitas produksi menurut rencana produksi PT Pucuk Rosa Jaya tahun 1995, masih memberikan nilai tambah lebih kecil dibanding kapasitas produksi optimal menurut rencana produksi baru tahun 1995. 3) Komposisi jumlah bahan baku dari masing-masing daerah asal bahan baku tiap bulan menurut realisasi produksi dari tahun 1992 sampai dengan tahun 1994 dan menurut rencana produksi PT Pucuk Rosan Jaya tahun 1995 masih belum memberikan kontribusi kapasitas produksi yang optimal, dibanding menurut rencana produksi baru tahun 1995. Perencanaan produksi terpadu yang optimal untuk tahun 1995 dan tahun berikutnya, dapat dilakukan dengan pola yang sama dengan perencanaan produksi baru tahun 1995. Dalam penelitian ini ada permintaan dari perusahan untuk tidak menyebutkan besarnya sasaran keuntungan berdasarkan rencana produksi yang telah dibuat. Untuk itu, sasaran yang hendak dicapai dinyatakan dengan nilai tambah. Masalah yang mungkin timbul dalam mengimplementasikan alternatif pemecahan masalah terbaik yang dipilih, yaitu jika upaya mengoperasikan seluruh kapasitas pabrik depan selama satu tahun produksi tidak dipenuhi, maka pabrik tidak beroperasi secara optimal, sehingga timbul idle capacity dan meningkatkan biaya produksi rata-rata.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Pengolahan limbah, Sistem Produksi, Pakan Ternak, tebu, idle capacity
Subjects: Manajemen Produksi dan Operasi
Depositing User: SB-IPB Library
Date Deposited: 27 Feb 2019 02:40
Last Modified: 27 Feb 2019 02:54
URI: http://repository.sb.ipb.ac.id/id/eprint/3301

Actions (login required)

View Item View Item