Haslan, Muhamad (1995) Kajian optimalisasi persediaan barang pembantu melalui pendekatan economic order quantity (eoq) pada kilang minyak sawit johore tenggara oil palm sdn bhd malaysia. Masters thesis, Institut Pertanian Bogor.
|
Text
R05-01-Haslan-Cover.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
R05-02-Haslan-Ringkasan.pdf - Published Version Download (794kB) | Preview |
|
|
Text
R05-03-Haslan-Daftarisi.pdf - Published Version Download (843kB) | Preview |
|
|
Text
R05-04-Haslan-Pendahuluan.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview |
|
![]() |
Text
Tesis Full.pdf Restricted to Registered users only Download (16MB) |
Abstract
Kilang sawit Johore Tenggara Oil Palm Sdn Bhd hingga penelitian ini dilakukan belum melakukan manajemen persediaan secara ilmiah. Dalam ha1 ini persediaan dilakukan hanya dilaksanakan berdasarkan keamanan kelancaran proses produksi tanpa mempertimbangkan konsekwensinya terhadap biaya. Metode Economic Order Quantity merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untok menghitung besar investasi optimal dengan biaya minimal. Geladikarya ini bertujuan untuk menentukan jumlah pembelian barang pembantu yang paling ekonomis agar resiko kekurangan persediaan dapat ditekan seminimal mungkin, menentukan tingkat perputaran persediaan bahan pembantu yang paling ekonomis bagi perusahaan, menentukan besarnya investasi dalam persediaan bahan pembantu yang mendatangkan biaya persediaan yang minimal serta merumuskan alternatif manajemen persediaan bahan pembantu dengan Economic Order Quantity untuk diterapkan perusahaan. Dengan memanfaatkan metode Economic Order Quantity untuk pengelolaan persediaan bahan pembantu, persediaan dapat dikendalikan dengan memberikan manfaat penekanan biaya persediaan yang paling rendah dan keamanan kelancaran proses produksi. Dari penganalisaan data yang ada di perusahaan diketahui bahwa jumlah jumlah jenis bahan pembantu yang digunakan selama setahun terdapat 111 jenis barang atau bahan persediaan. Berdasarkan prinsip "Hukum Pareto" jumlah barang atau bahan tersebut digolongkan menjadi tiga kelas berdasarkan nilai penggunaannya dalam setahun, yaitu: kelas A, merupakan barang atau bahan dengan jumlah jenis 22 atau 20% dari total jumlah barang tetapi mempunyai nilai investasi 80.57% dari total investasi tahunan dalam persediaan. Kelas B, merupakan barang atau bahan dengan jumlah jenis 33 atau 30% dari total jumlah barang tetapi mempunyai nilai investasi 15.26% dari total investasi tahunan dalam persediaan. Kelas C, merupakan barang atau bahan dengan jumlah jenis 56 atau 50% dari total jumlah barang tetapi hanya mempunyai nilai investasi 4.17% dari total investasi tahunan dalam persediaan. Dari perhitungan biaya persediaan bahan pembantu yang dilakukan saat ini yang meliputi biaya pemesanan sebesar RM 65.49 dan biaya penyimpanan sebesar RM 1,546.29 serta total biaya persediaan sebesar RM 119,017.86. Sedangkan perhitungan biaya persediaan dengan menggunakan metode Economic Order Quantity didapatkan biaya pemesanan sebesar RM 377.16 dan biaya penyimpanan sebesar RM 377.16 serta total biaya persediaan RM 118,160.40. Analisa data lebih lanjut dihasilkan biaya marginal sebesar RM 857,67, yang merupakan perbedaan biaya persediaan sesungguhnya dengan biaya persediaan dengan menggunakan metode Economi Order Quantity. Hal ini menunjukkan ada Marginal Cost atau Marginal Saving sebesar RM 857.67 yang dapat dihemat oleh perusahaan bila menggunakan metode pendekatan Economic Order Quantity. Dengan diiplementasikannya metode Economic Order Quantity pada manajemen perusahaanakan memberikan oppurtunity Cost bagi perusahaan yang dapat diinvestasikan pada departemen lain yang lebih menguntungkan. Penerapan sistem pernesanan yang paling ekonomis, diperlukan kesiapan dari berbagai pihak, baik bawahan maupun pimpinan perusahaan. Sistim perhitungan Economic Order Quantity dapat dilakukan secara manual tapi dapat juga dimanfaatkan prangkat lunak untuk mempercepat pekerjaan dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Namun demikian penekanan biaya produksi pada perusahaan hanya dapat berhasil bila usaha perbaikan dilakukan secara menyeluruh. Tidak hanya terbatas pada proses pemesanan dan pembelian saja, tapi juga perbaikan harus dilakukan pada manajemen tingkat ladang sampai produk siap dipasarkan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Economic Order Quantity, EOQ, Minyak Sawit. |
Subjects: | Manajemen Produksi dan Operasi |
Depositing User: | SB-IPB Library |
Date Deposited: | 27 Feb 2019 03:39 |
Last Modified: | 27 Feb 2019 03:39 |
URI: | http://repository.sb.ipb.ac.id/id/eprint/3302 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |