Analisis Biaya Pekerjaan Penyiapan Lahan Pemukiman Berbasis Aktivitas (Activity-Based Costing)

WIDODO , TRIHARTONO (1997) Analisis Biaya Pekerjaan Penyiapan Lahan Pemukiman Berbasis Aktivitas (Activity-Based Costing). Masters thesis, IPB.

[img]
Preview
PDF
2-01-Widodotriartono-cover.pdf

Download (341kB)
[img]
Preview
PDF
2-02-Widodotriartono-ringkasanEksekutif.pdf

Download (308kB)
[img]
Preview
PDF
2-03-Widodotriartono-daftarIsi.pdf

Download (290kB)
[img]
Preview
PDF
2-04-Widodotriartono-pendahuluan.pdf

Download (368kB)

Abstract

Pelaksanaan penyelenggaraan transmigrasi sangat sarat dengan permasalahan, karena menyangkut beberapa kendala antara lain lokasi pemukiman yang berada di daerah yang jauh dari pusal pemasaran (remote area) dengan tingkat aksisibilitas rendah, tingkat ketidakpaslian dan lingkal kesulilan yang linggi, tingkat kelerganlungan dengan inslansi Iintas sektor sangal besar, kondisi lahan marginal, dan kelersediaan waklu pelaksanaan yang sangal terbatas. Kondisi demikian ini membawa dampak keragu-raguan dan ketidaksiapan swasta sebagai mitra kerja untuk melakukan investasj di bidang pembangunan pemukiman transmigrasi. Disamping itu disebabkan juga karena hal pekerjaan (kontrak) antara Departemen Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan dengan fihak swasta belum memiliki standar harga yang wajar. Ketidakwajaran nHai pekerjaan ini disebabkan karena dalam melakukan perhitungan biaya satuan pekerjaan tidak didukung dengan dasar perhitungan yang secara teknis dapat dipertanggungjawabkan, yaitu produktivilas nyata alat berat yang digunakan dalam pelaksanaan di lapangan. Bertolak dari pemikiran dj atas, dan untuk mendukung perhitungan njlai Pekerjaan yang wajar, maka sebagai staf Direktorat Penyiapan Lahan Pemukiman Departemen Transmigrasi, penulis merasa terpanggil untuk membuat Tesis dengan melakukan perhitungan sebagai dasar pembuatan biaya satuan yang seeara teknis dianggap wajar. Berdasarkan teori akuntansi yang telah diberikan dalam proses belajar mengajar di Program Pasea Sarjana Program Magister Manajemen IPB, metode perhitungan biaya pekerjaan yang dianggap wajar adalah metodeperhitungan biaya berbasis aktivitas. Hal ini juga didasari pertimbangan bahwa aktivitas (kegiatan) dalam pelaksanaan penyiapan lahan pemukiman sangat banyak dengan menggunakan alat berat dalam jumlah dan jenis yang beragam. Lokasi penelitian yang dipilih adalah di Marau/Manismata WKPXIV/d SKP C Kabupaten Ketapang Propinsi Kalimantan Barat yang memiliki daya tampung sebesar 1.500 KK. Dari hasH penelitian dan analisis dapat dikemukakan, bahwa aktivitasaktivitas untuk setiap tahapan pekerjaan yang menggunakan alat berat dalam jumlah dan jenis beragam (aktivitas pada pekerjaan pembangunan jalan), biaya satuan dengan metode AB Costing menjadi lebih besar dibandingkan dengan perhitungan dengan metode konvensional.• Hal sebaliknya terjadi pada aktivitas-aktivitas yang tidak menggunakan alat berat dalam jumlah dan jenis yang beragam seperti pembukaan lahan, pembuatan gorong-gorong dan jembatan. Berbeda dengan perhitungan biaya yang metode konvensional yang membagi rata biaya tetap ke seluruh produk, dalam perhitungan biaya berbasis aktivitas ini, biaya tetap dibebankan seeara proporsional pada setiap aktivitas, tergantung pemaeu biaya yang digunakannya. Sebagai akibat adanya pembebanan biaya tetap ke dalam aktivitas-aktivitas menurut pemaeu biaya, maka terjadi distorsi biaya produk antara metode AB Costing dengan metode konvensional. Distorsi yang ditimbulkan karena perbedaan kedua metode tersebut mengakibatkan pemindahan alokasi pembebanan biaya pasti menurut aktivitas, sesuai dengan jumlah dan jenis alat (sebagai pemacu biaya) yang digunakan, khususnya pada pekerjaan jalan. Solusi yang disarankan adalah untuk efisiensi biaya dan penggunaan alat, maka harus ada pemindahan prioritas pelaksanaan tahapan pekerjaan. Pekerjaan penyiapan lahan harus dawali dengan kegiatan (aktivitas) yang tidak menggunakan alat berat dalam jumlah dan jenis yang beragam, yaitu pekerjaan pembukaan lahan, untuk selanjutnya pekerjaan pembangunan jalan yang menggunakan alat berat dalam jumlah dan jenis beragam dalam setiap aktivitasnya, gorong-gorong dan jembatan. Oleh karena penggunaan alat berat merupakan faktor kritis dalam pencapaian saasaran program, dan juga merupakan pemacu biaya (cost driver), maka dalam membuat perhitungan biaya satuan yang wajar, harus benar-benar dikenali dan mendasarkan pada setiap aktivitas produk yang menggunakan alat berat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perhitungan biaya satuan menurut Activity-Based Costing lebih efisien, karena membagi biaya pasti secara proporsional menurut aktivitas. Mengingat bahwa pekerjaan penyiapan lahan pemukiman transmigrasi memiliki aktivitas dalam jumlah banyak, maka untuk efisiensi biaya dalam penetapan biaya satuan disarankan untuk menggunakan perhitungan berdasar aktivitas. Untuk itu perhitungan biaya berdasar aktivitas atau Activity-Based Costing ini perlu dimasyarakatkan di seluruh jajaran Direktorat Jenderal Permukiman Departemen Transmigrasi dan PPH, dengan Surat Keputusan Pejabat Eselon I. Cara perhitungan biaya satuan dengan berdasar aktivitas ini juga dapat diterapkan untuk pekerjaan penyiapan lahan di Lokasi Pemukiman Transmigrasi Baru (PTB) lahan basah dan Lokasi Pemukiman Transmigrasi yang Ada (PTA), yang menggunakan alat berat dalam pelaksanaannya.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Analisis Biaya Pekerjaan Penyiapan Lahan Pemukiman Berbasis Aktivitas (Activity-Based Costing)
Subjects: Manajemen Keuangan
Divisions: Sekolah Bisnis > Perpustakaan
Depositing User: Staff-4 Perpustakaan
Date Deposited: 28 Dec 2011 06:18
Last Modified: 28 Dec 2011 06:18
URI: http://repository.sb.ipb.ac.id/id/eprint/425

Actions (login required)

View Item View Item