ARMIA, CHAIRUNAS (2000) Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Operasi Pasar Badan Urusan Logistik. Masters thesis, Institut Pertanian Bogor.
![]()
|
PDF
e5a-01-chairunas_armia-cover.pdf Download (362kB) |
|
![]()
|
PDF
e5a-02-chairunas_armia-ringkasan_eksekutif.pdf Download (352kB) |
|
![]()
|
PDF
e5a-03-chairunas_armia-daftar_isi.pdf Download (300kB) |
|
![]()
|
PDF
e5a-04-chairunas_armia-pendahuluan.pdf Download (388kB) |
|
![]() |
PDF
e5a-05-chairunas_armia.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
CHAIRUNAS ARMIA. 2000. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Operasi Pasar Badan Urusan Logistik. Dibawah Bimbingan Sri Hartoyo dan Nunung Kusnadi Badan Urusan Logistik (BULOG) adalah satu-satunya lembaga pangan pemerintah non departemen (LPND) yang menjalankan tugas mengelola cadangan pangan tertentu sebagai stok pemerintah, pengendalian harga pangan sekaligus untuk mencegahlmenanggulangi keadaan darurat pangan (UU No. 7 Tahun 1996). BULOG memiliki beberapa fungsi diantaranya fungsi pengadaan dan penyaluran. BULOG melaksanakan fungsi pengadaan (procurement) dari dalam negeri pada masa panen, saat biasanya harga merosot tajam. Di lain pihak BULOG juga melaksanakan fungsi penyaluran (penjualan) pada waktu paceklik, saat biasanya harga mulai naik karena pasok yang berkurang. Dengan kedua mekanisme tersebut, maka diharapkan stabilitas harga dapat tercapai sehingga laju inflasi dapat terkendali. Unsur prognosa BULOG yang sifatnya fluktuatif selain pengadaan dalam negeri adalah unsur operasi pasar. Oleh karena itu, guna penyusunan prognosa yang lebih menyeluruh, perlu dikaji metode untuk memprediksi jumlah operasi pasar yang diperlukan BULOG untuk mengendalikan harga beras di musim paceklik. Berdasarkan ha1 tersebut maka diperlukan penelitian yang menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah operasi pasar Badan Urusan Logistik. Jumlah operasi pasar BULOG selama ini berfluktuasi setiap tahunnya. Hal ini cukup menyulitkan penyusunan rencana operasional BULOG. Oleh karena itu, BULOG seyogyanya mampu menyusun ramalanlprakiraan jumlah operasi pasar secara lebih dini dan akurat, sehingga manajemen BULOG akan lebih mudah mengadakan persiapan langkah operasional yang diperlukan guna suksesnya misi stabilisasi harga yang ditugaskan oleh Pemerintah. Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada faktor-faktor yang berpengaruh terhadap jumlah operasi pasar yaitu : (a) Produksi beras nasional, (b) Selisih harga eceran tertinggi beras medium dengan harga penjualan beras BULOG, (c) Jumlah stok beras yang dikuasai BULOG dan (d) Jumlah penduduk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Pengaruh produksi beras nasional terhadap jumlah operasi pasar, (2) Pengaruh Selisih harga eceran tertinggi beras medium dengan harga penjualan beras BULOG terhadap jumlah operasi pasar, (3) Pengaruh jumlah stok beras yang dikuasai BULOG terhadap jumlah operasi pasar, dan (4) Pengaruh jumlah penduduk terhadap jumlah operasi pasar yang disalurkan BULOG. Lingkup penelitian diarahkan untuk mencari pengaruh empat faktor diatas. Akhirnya implementasi dari analisis ini diserahkan kepada pihak BULOG untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Atas dasar penelaahan tersebut diatas, maka hipotesis penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut : (1) Terdapat hubungan erat yang terbalik (negatif) antara produksi beras nasional dengan jumlah operasi pasar, (2) Terdapat hubungan erat yang searah (positif) antara selisih harga eceran tertinggi beras medium dengan harga penjualan beras BULOG terhadap jumlah operasi pasar, (3) Terdapat hubungan erat yang searah (positif) antara jumlah stok beras yang dikuasai BULOG dengan jumlah operasi pasar, (4) Terdapat hubungan erat yang searah (positif) antara jumlah penduduk dengan jumlah operasi pasar yang dilakukan BULOG. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Data yang relevan dengan tujuan penelitian dikumpulkan, dan kemudian diolah dalam rangka menguji hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian ini dilakukan analisis regresi antara variabel tidak bebas (dependent variable) yaitu operasi pasar dengan variabel bebas (independent variable) yang dipilih yaitu : jumlah produksi beras nasional, Selisih harga eceran tertinggi beras medium dengan harga penjualan beras BULOG, jumlah persediaan beras BULOG dan jumlah penduduk. Penelitian dilakukan di kantor Badan Urusan Logistik (BULOG) selama 3 bulan terhitung mulai bulan Mei hingga Juli 2000. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu : data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa data deret waktu variabel yang diteliti, yaitu jumlah produksi beras nasional, harga eceran tertinggi beras medium, harga penjualan beras BULOG, indeks harga konsumen, jumlah stoklpersediaan beras BULOG dan jumlah penduduk. Data yang digunakan meliputi kurun waktu 1979-1997 sebelum terjadinya krisis moneter dan era reformasi. Rentang waktu 19 tahun tersebut dianggap cukup representatif untuk mengadakan analisis regresi antar variabel-variabel yang dipilih. Sebagian besar data diperoleh dari kantor BULOG berupa data laporan operasional mengenai jumlah operasi pasar, catatan harga eceran rata-rata bulanan beras kualitas medium, dan posisi stok di udang-gudang BULOG. Data sekunder yang diperlukan adalah data produksi beras nasional dan data jumlah penduduk yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data yang telah dikumpulkan diolah dengan menggunakan metode statistik dan kemudian dianalisis secara deskriptif. Analisis statistik yang dilakukan adalah regresi Linier Berganda. Data diolah dengan menggunakan perangkat lunak program komputer Minitab release 11 version dari Minitab, lnc (1993). Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa keempat variabel yang mempengaruhi jumlah operasi pasar BULOG, adalah : Selisih Harga eceran tertinggi beras medium dengan harga penjualan beras BULOG, jumlah produksi beras nasional, jumlah persediaan beras BULOG, dan jumlah penduduk, memberikan kontribusi 93.7 persen terhadap operasi pasar, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Selisih Harga beras eceran kualitas medium dengan harga penjualan Bulog berpengaruh nyata terhadap operasi pasar dengan taraf nyata 93 persen. Setiap kenaikan selisih harga sebesar 1 rupiah sementara yang lain tetap, maka operasi pasar naik sebesar 3201 ton. Jumlah Penduduk berpengaruh nyata terhadap operasi pasar pada taraf nyata 95 persen. Setiap kenaikan penduduk sebesar I000 jiwa sementara yang lain tetap, maka operasi pasar naik sebesar 52.3 ton. Jumlah persediaan berpengaruh nyata terhadap operasi pasar dengan taraf nyata 95 persen. Setiap kenaikan persediaan sebesar 1 ton sementara yang lain tetap, maka operasi pasar naik sebesar 290 kg. Produksi beras nasional berpengaruh nyata terhadap operasi pasar dengan taraf nyata 95 persen. Setiap kenaikan produksi sebesar 1 ton sementara yang lain tetap, maka operasi pasar turun sebesar 263 kg. Evaluasi terhadap model OP dilakukan untuk melihat sejauh manapersamaan yang diperoleh dapat menduga realisasi OP yang terjadi. Berdasarkan perhitungan, realisasi OP berada dalam interval pendugaan untuk OP dengan selang kepercayaan 95%. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka model yang diperoleh dapat diandalkan. Dengan demikian, operasi pasar yang dilakukan BULOG merupakan keputusan ekonomi yang harus didasarkan pada pertimbangan sejumlah variabel ekonomi penting yaitu harga, produksi nasional, persediaan yang dikuasai BULOG dan jumlah penduduk. Variabel-variabel ekonomi tersebut berpengaruh nyata terhadap operasi pasar. Oleh karena itu, variabel-variabel tersebut dapat dijadikan instrumen untuk membuat prognosa operasi pasar secara akurat. lmplikasi hasil penelitian terhadap manajemen BULOG adalah : (1) melakukan Cross Check data produksi dengan kenyataan di lapangan melalui analisis kasus panen, (2) meningkatkan peranan sistem informasi manajemen (SIM) pergudangan dengan pengadaan prasarana yang canggih seperti telepon, faks, komputer dan e-mail di sub-sub Dolog dan gudang, (3) meningkatkan disiplin petugas pencatatan dan petugas survey melalui kursus-kursus dan pelatihan, (4) meningkatkan insentif petugas pencatatan dan petugas survey, jika diperlukan dan (6) koordinasi yang baik terhadap insatansi terkait antara lain : Badan Meteorologi dan Geofisika, Badan Pusat Statistik, BKKBN dan Departemen Pertanian. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka disarankan kepada pihak manajemen BULOG untuk mencoba melakukan pendekatan matematis dalam menentukan jumlah operasi pasar, jika kondisi telah normal. Model yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dicoba untuk memprediksi jumlah operasi pasar pada masa yang akan datang, setelah keadaan kembali normal. Perkiraan jumlah operasi pasar yang diperoleh dari penelitian ini dapat digunakan sebagai unsur dalam penyusunan master budget untuk memperhitungkan kebutuhan seperti stok, pengadaan dalam negeri, dan luar negeri (impor). Namun, dalam perjalanan selanjutnya, perlu diamati perubahan-perubahan yang terjadi setiap bulan di bidang produksi, pertambahan penduduk, realisasi pengadaan dalam negeri dan impor, serta kelancaran pemindahan stok dan lain-lain, agar budget yang tersedia dapat digunakan seefisien mungkin.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Operasi Pasar Badan Urusan Logistik |
Subjects: | Manajemen Produksi dan Operasi |
Divisions: | Sekolah Bisnis > Perpustakaan |
Depositing User: | Staff-7 Perpustakaan |
Date Deposited: | 28 Dec 2011 06:09 |
Last Modified: | 20 Feb 2012 13:31 |
URI: | http://repository.sb.ipb.ac.id/id/eprint/475 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |