ANDRIATI, RATNA DEWI (2001) Penentuan Lokasi Pusat Pengembangan Agribisnis Melalui Analisis Potensi Wilayah Di Kawasan Air Kumbang Padang Kabupaten Musi Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan. Masters thesis, Institut Pertanian Bogor.
![]()
|
PDF
e5a-01-ratna_dewi_andriati-cover.pdf Download (383kB) |
|
![]()
|
PDF
e5a-02-ratna_dewi_andriati-ringkasan_eksekutifpdf.pdf Download (345kB) |
|
![]()
|
PDF
e5a-03-ratna_dewi_andriati-daftar_isi.pdf Download (355kB) |
|
![]()
|
PDF
e5a-04-ratna_dewi_andriati-pendahuluan.pdf Download (359kB) |
|
![]() |
PDF
e5a-05-ratna_dewi_andriati.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
RATNA DEWI ANDRIATI, 2001. Penentuan Lokasi Pusat Pengembangan Agribisnis Melalui Analisis Potensi Wilayah Di Kawasan Air Kumbang Padang Kabupaten Musi Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan. Di bawah bimbingan SRI HARTOYO dan NUNUNG KUSNADI. Peranan agribisnis dalam perekonomian Indonesia diharapkan dapat menjamin pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja dan memperbaiki kesenjangan yang ada. Keunggulan komparatif sektor agribisnis yang dimiliki bangsa Indonesia seperti sumberdaya alam, iklim, luas lahan, keanekaragaman hayati dan pangsa pasar yang besar; hendaknya menjadi keunggulan kompetitif melalui pengembangan agribisnis spesifik lokasi. Pembangunan transmigrasi sebagai bagian integral dari pembangunan daerah bertujuan untuk mempercepat pembangunan pedesaan dalam rangka pemberdayaan masyarakat terutama petani diantaranya melalui pembangunan sistem agribisnis. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang ada adalah dengan mewujudkan pusat pengembangan agribisnis yang mampu membangkitkan terjadinya aliran pergerakan barang dari kawasan tersebut ke kawasan lain, didukung ole11 hinterland (daerah produltsi yang potensial) yang memiliki keunggulan kompetitif sektor agribisnis, dihubungkan oleh jaringan transportasi dan sarana transportasi yang memadai serta kelembagaan yang memadai. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah pcngembangan Air Kumbang Padang Kabupaten Musi Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan. Kawasan ini dibuka dalam rangka pengembangan daerah pasang surut sebagai lumbung padi Propinsi Sumatera Selatan pada tahun 1983/1984, selanjutnya dipersiapkan untuk penempatan permukiman transmigrasi meliputi 10 (sepuluh) calon lokasi permukiman, 4 (empat) diantaranya sudah ditempati. Kawasan hi merupakan daerah terpencil tetapi berpotensi untuk dimanfaatkan secara optimal dalam rangka pengembangan investasi pertanian berwawasan agribisnis dan diprioritaskan pada komoditas unggulan regional. Dalam rangka mendukung berkembangnya kawasan tersebut diperlukan suatu lokasi di kawasan tersebut yang dapat menjadi pusat pengembangan agribisnis yaitu berfbgsi sebagai pusat perdagangan, pusat pelayanan jasa, pusat pengembangan fisik, sosial ekonomi dan sosial budaya bagi seluruh kawasan dan sentra industri rumah tangga yang menampung hasil industri dari seluruh kawasan. Oleh karena itu dalam penentuan lokasi pusat pengembangan agribisnis permasalahan yang akan ditelaah pada penelitian ini adalah (a) faktor potensi wilayah apa yang menentukan lokasi pusat pengembangan agribisnis, (b) komoditas apa yang dikembangkan dalam mendukung pengembangan agribisnis, (c) bagaimana menentukan lokasi pusat pengembangan agribisnis di kawasan Air Kumbang Padang dan (d) dimana lokasi permukiman yang akan dipilih dan bagaimana cara memilih lokasi yang dapat menjadi pusat pengembangan agribisnis di kawasan tersebut. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah pertama, mengidentifikasi faktor potensi wilayah yang menentukan lokasi pusat pengembangan agribisnis, kedua, mengidentifikasi komoditas unggulan yang dapat dikembangkan, ketiga menentukan lokasi pemukiman yang dapat menjadi pusat pengembangan agribisnis yang mendukung kawasan dan keempat merumuskan alternatif kegiatan pembangunan yang diperlukan dalam rangka mendukung lokasi yang terpilih sebagai pusat pengembangan agribinisnis di kawasan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), merupakan salah satu metode pengambilan keputusan pada masalah yang komplelts dan tidak terstruktur namun hasilnya dapat dipertanggung jawabkan secara kuantitatif. Pada penelitian ini data yang dipergunakan sangat bervariasi dan kompleks bersifat kualitatif dan kuantitatif, oleh karena itu metode AHP menjadi metode pilihan disamping digunakan sebagai pengambilan keputusan dalam menentukan pilihan juga dapat diketahui sejauh mana pilihan tersebut dapat dipertahankan atau tingkatan pengaruh elemen-elemen dalam suatu hirarki (analisis sensitivitas). Penetapan faktor potensi wilayah yang menentukan lokasi didasarkan atas lingkungan yang memadai untuk lokasi pusat pengembangan agribisnis, unit usaha yang memiliki keunggulan kompetitif yaitu pengembangan agribisnis yang memiliki keunggulan kompetitif dan tujuan penentuan lokasi yaitu menentukan lokasi yang dapat berfungsi sebagai (a) pusat koleksi dan distribusi produksi komoditas pertanian, (b) pusat pelayanan yang memiliki jangkauan pelayanan optimal ke seluruh kawasan, (c) pusat pengembangan fisik, sosial ekonomi dan sosial budaya bagi seluruh kawasan dan (d) sentra industri rumah tangga yang menampung hasil industri dari seluruh kawasan. Faktor potensi wilayah yang terpilih berdasarkan rekapitulasi dan seleksi terhadap faktor-faktor yang diajukan responden adalah agroekologi, aksesibilitas, sosial budaya, tata ruang, dukungan kelembagaan dan pembinaan. AlicrnaiiT lokasi yang dipilih didasarkan oleh rencana umum tata ruang daerah secara berjenjang (propinsi, kabupaten dan kecamatan) dan pendapat responden yaitu (1) Cintamanis, (2) Air Kumbang Padang SP. 2, (3) Air Kumbang Padang SP. 5 dan (4) Lokasi recana pabrik pengolahan kelapa sawit. Penetapan kriteria komoditas unggulan yang dikembangkan didasarkan atas studi pustaka dan data pengamatan di lapangan, adalah (a) luasan kesesuaian lahan atau agroekologi, (b) tingkat pendapatan per hektar, (c) produksi atau produktivitas, (d) kemampuan menyerap tenaga kerja, (e) dukungan kelembagaan, (e) dukungan teknologi, (f) dukungan modal, dan (g) dukungan pasar. Komoditas yang terpilih untuk dianalisis ditentukan berdasarkan studi pustaka dan pengamatan di lapangan adalah (1) Padi, (2) Palawija, (3) Kelapa Sawit dan (4) jeruk. Hasil anaiisis pendapat responden dalam penentuan lokasi pusat pengembangan agribisnis yang diolah menggunakan metoda AJ3P (analitical hierarchy process), faktor potensi wilayah yang menentukan lokasi pusat pengembangan agribisnis secara berurutan adalah aksesibilitas, pembinaan, dukungan kelembagaan, sosial budaya, agroekologi dan tata mang, dengan urutan prioritas lokasi terpilih secara berurutan adalah pertama, Cintamanis, kedua Air Kumbang Padang SP. 5, ketiga Air Kumbang Padang SP. 2 dan keempat, lokasi rencana pabrik pengolahan kelapa sawit. Hasil analisis terhadap studi pustaka dan justifilcasi peneliti yang diolah dengan menggunakan metoda AHP (analitical hierarchy process), kriteria komoditas unggulan secara berurutan adalah tingkat pendapatan per hektar, penyerapan tenaga kerja, agroekologi, dukungan kelembagaan, produktivitas, dukungan modal, dukungan teknologi dan dukungan pasar. Komoditas unggulan yang dihasilkan secara berurutan inenurut tingkat prioritas adalah (1) kelapa sawit, (2) padi, (3) jeruk dan (4) palawija. Analisis sensitivitas dilakukan untuk dapat mengetahui sejauh mana kestabilan prioritas hasil analisis dan pengolahan data, dalam ha1 ini stabilitas lokasi pusat pengembangan agribisnis dan komoditi yang terpilih dengan cara mengetahui berapa persen penurunan bobot faktor potensi wilayah atau kriteria dapat mengubah urutan prioritas lokasi atau komoditi. Analisis sensitifitas yang dilakukan pada komoditi prioritas pertama didapat bahwa perubahan bobot kriteria pendapatan meningkat sebesar 2,70% atau kenaikan tingkat pendapatan padi per hektar menjadi sebesar Rp. 2.937.416,- (meningkat sebesar 11,70%), atau perubahan bobot kriteria produktivitas meninglcat sebesar 2,40%, maka akan mengubah prioritas pertama komoditi unggulan yang dapat dikembangkan menjadi komoditi padi. Analisis sensitifitas yang dilakukan pada lokasi pusat pengembangan agribisnis prioritas pertarna didapat ballwa perubahan bobot potensi wilayah akan mengubah urutan prioritas lokasi pusat pengembangan agribisnis, yaitu (a) agroekologi, akan mengubah lokasi Air Kumbang Padang SP. 5 menjadi prioritas utama lokasi pusat pengembangan agribisnis dan (b) dukungan kelembagaan, aka1 mengubah lokasi rencana pabrik pengolahan kelapa sawit menjadi prioritas utama lokasi pusat pengembangan agribisnis.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pengembangan Agribisnis, Analisis Potensi Wilayah, manajemen produksi dan operasi |
Subjects: | Manajemen Produksi dan Operasi |
Divisions: | Sekolah Bisnis > Perpustakaan |
Depositing User: | Staff-7 Perpustakaan |
Date Deposited: | 12 Jan 2012 09:26 |
Last Modified: | 20 Feb 2012 13:54 |
URI: | http://repository.sb.ipb.ac.id/id/eprint/530 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |