Azis, Shahjehan Jimmy (2000) Alternatif Penyelamatan Kredit PT. Industri Sepatu Indonesia, Studi Kasus pada Bank X. Masters thesis, Institut Pertanian Bogor.
![]()
|
PDF
e5a-01-shahjehan_jimmy_azis-cover.pdf Download (346kB) |
|
![]()
|
PDF
e5a-02-shahjehan_jimmy_azis-ringkasan_eksekutif.pdf Download (330kB) |
|
![]()
|
PDF
e5a-03-shahjehan_jimmy_azis-daftar_isi.pdf Download (343kB) |
|
![]()
|
PDF
e5a-04-shahjehan_jimmy_azis-pendahuluan.pdf Download (392kB) |
|
![]() |
PDF
e5a-05-shahjehan_jimmy_azis.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Shahjehan Jimmy Azis, Alternatif Penyelamatan Kredit PT. Industri Sepatu Indonesia, Studi Kasus pada Bank X, dibawah Bimbingan Hamdani M. Syah dan Harianto. Krisis ekonomi yang diperkirakan akan secepatnya berlalu, ternyata masih berlanjut di awal tahun 2000. Hal ini tentu saja menyulitkan kalangan dunia usaha, yang dampaknya juga kurang menggembirakan bagi dunia perbankan. Jika selama tahun sebelumnya, krisis semata-mata hanya menyangkut aspek ekonomi semata, maka sepanjang tahun 1999 hingga awal tahun 2000, krisis telah meluas ke aspek non ekonomi, khususnya aspek politik. Hal ini tentu saja semakin menyulitkan upaya-upaya perbaikan yang dilakukan pemerintah untuk secepatnya dapat keluar dari krisis. Sebagai dampak negatif dari kondisi krisis tersebut di atas adalahmenurunnya kinerja Bank X antara lain dengan meningkatnya pmjaman bermasalah (Non Performing Loan/ NPL). Untuk mengatasi permasalahan tersebut Bank X telah menerapkan Kebijakan Pengelolaan Kredit di Masa Krisis d e w mengacu pada ketentuan Bank Indonesia No.31/150/ KEP/Dir tanggal 12- 11-1998 tentang restrukturisasi, ditaranya melalui program R3 (rescheduling, restructuring dan reconditioning), penangguhan bunga, konversi hutang dan sebagainya. Hal ini bertujuan agar Bank masih dapat menerima pendapatan bunga, pmjaman dapat dipertahankan pada kolektibilitas I (lancar) dan aktivitas debitur dapat berjalan dengan baik. Salah satu debitur Bank X yang juga terkena dampak krisis dan ham dilakukan penyelamatan kredit (restrukturisaai) adalah PT. Industri Sepatu Indonesia, merupakan perusahaan eksportir dan telah menjadi debitur Bank X sejak tahun 1980. Masih t i n e y a suku bunga kredit perbankan hingga awal tahun 2000 (sebesar 23% - 23,50% per tahun), serta situasi politik dan keamanan di dalam negeri yang tidak kondusif mengakibatkan belum stabilnya perolehan laba dan semakin lamanya umur piutang sehingga pada Januari dan Februari tahun 2000 ini ptmahaan mengalami kesulitan membayat sebagian bunga pinjaman berjalan. Untuk menjaga kontinuitas performance dan aktivitas usahanya, maka terhitung sejak bulan Maret 2000 perusaham mengajukan pemohonan perpanjangan dan penundaan sebagian bunga berjalan dimana 50% bunga dibayar efektif, sisanya ditangguhkan selama satu tahun. Untuk menilai apakah permohonan kredit PT. Industri Sepatu Indonesia tersebut layak untuk diperpanjangan dan diberikan penagguhan bunga, maka harus dilakukan penyelamatan kredit melalui kebijakan yang ada disamping melakukan analisa karakter, analisa prospek usaha, analisa finansial (keuangan) dan analisa jaminan. Dari hasil analisa penulis terhadap debitur PT.Industri Sepatu Indonesia, dapat disimpulkan : 1. Analisa Karakter dan prospek usaha dinilai masih baik. Disamping itu jaminan yang diserahkan pada Bank.X masih mengcover fasilitas yang diberikan. Namun demikian ketidakmampuan debitur memenuhi kewajiban disebabkan karena penjualan dan laba perusahaan selama tahun 1998/1999 mengalami penman bila dibandine: densran tahun 1997. Hal ini disebabkan kondisi keamanan dan politik didalam negeri belum stabil menyebabkan pihak buyer luar negeri sering menunda pembeliannya, disamping masih lemahnya daya beli masyarakat. 2. Dari analisa permohonan perpanjangan dan penundaan sebagian bunga pinjaman, maka penyelamatan kredit PT.Indushi Sepatu Indonesia dapat dilakukan dengan program R3 melalui Rescheduling (penjadwalan kembali elunasan kredit) mengingat prospek bisnis dan kondisi keuangan debitur masih dapat diperbaiki atau dengan kata lain kesulitan likuiditas debitur hanya bersifat sementara. 3. Sesuai skim kebijakan penyelamatan kredit Bank Indonesia, maka dapat aajukan tiga alternatif penyelamatan kredit PT.Indwtri Sepatu Indonesia sebagai berikut : a) Aternatif pertama, apabila debitur membayar bunga secara komersial 20% (tanpa penangguhan) dan pinjaman KI tidak dilakukan rescheduling, maka selama tahun 2000 (sesuai proyeksi cash flow) terjadi pelampauan maksimum kredit (terjadi Aerdruj? pinjaman) sehingga kolektibilitas pinjaman akan bergeser ke golongan yang lebih rendah lagi bahkan cenderung macet. b) Altematif kedua, apabila debitur membayar bunga efektif 12% (sisanya 8% ditangguhkan) clan pinjaman KI tidak dilakukan rescheduling, maka selama tahun 2000 dd 2001 (sesuai proyeksi cash flow) tidak terjadi pelampauan maksimum kredit, namun Bank X akan mengalami kerugian (opportuni9 cost) sebesar Rp.73,- juta. c. Altematif ketiga, apabila debitur membayar bunga komersial 20% dan pinjamanKI dilakukan rescheduling, maka selama tahun 2000 dd 2001 (sesuai proyeksi cash flow) tidak terjadi pelampauan maksimum kredit, seluruh tunggakan bunga dapat diselesaikan. Mengingat PT.Industri Sepatu Indonesia merupakan perusahaan eksportir dan untuk memperbaiki posisi likuiditasnya maka kami menyarankan alternative terbaik yang dapat diberikan terhadap permohonan debitur adalah sesuai alternatif ketiga dimana debitur membayar bunga komersial 20% dan pinjaman KI dilakukan rescheduling (penjadwalan kembali pelunasan kredit). Sebagai implikasi dari alternatif ketiga ini adalah : 1. Bagi Bank X, akan mendapat bunga secara komersial dan tunggakan bunga dapat diselesaikan debitur. Kolektibiitas pinjaman dapat digeser ke golongan satu (lancar) disamping Bank X akan mendapat keuntungan sebesar Rp.103,- juta. 2. Bagi PT.Industri Sepatu Indonesia, aktivitas perusahaan berjalan lancar dan kesulitan likuiditas dapat diatasi. 3. Berdasarkan proyeksi ratio keuangan tahun 2000/2001 tidak terdapat pelanggaran covenant dimana CR dan DER telah memenuhi ketentuan Bank X dan kewajiban bunga dan angsuran hutang pokok KI &pat diselesaikan dengan baik.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Penyelamatan Kredit, Manajemen Keuangan |
Subjects: | Manajemen Keuangan |
Divisions: | Sekolah Bisnis > Perpustakaan |
Depositing User: | Staff-7 Perpustakaan |
Date Deposited: | 12 Jan 2012 09:26 |
Last Modified: | 20 Feb 2012 13:57 |
URI: | http://repository.sb.ipb.ac.id/id/eprint/533 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |